SUMSELTERKINI.ID, Jakarta – Ternyata pemerintah hanya mengusulkan tiga kota di Indonesia untuk menjadi Kota Pintar, antara lain, Jakarta, Makassar, dan Banyuwangi, dalam program kerja sama ASEAN Smart Cities Network (ASCN).
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi saat menggelar konferensi pers terkait KTT ASEAN ke-32 mengatakan konsep ASCN dirancang untuk mencapai tujuan bersama pembangunan kota pintar dalam jejaring ASEAN.
“Masing-masing negara menyampaikan tiga kota. Indonesia mengusulkan Jakarta, Makassar, dan Banyuwangi,” katanya mengutip Warta Ekonomi.co.id.
Menlu mengatakan, dalam pleno KTT ASEAN Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal di antaranya bahwa ASEAN merupakan organisasi yang berpusat dan berorientasi pada rakyat sehingga rakyat harus menjadi fokus dalam pembangunan masyarakat ASEAN.
“Dan perlu mendorong inovasi untuk memperkuat masyarakat ASEAN di tengah masalah perkotaan yang sangat kompleks. ASCN merupakan salah satu jawaban untuk tantangan tersebut,” katanya.
Hal itu menurut dia penting untuk kepentingan inklusivitas dan inovasi di mana Indonesia sendiri sedang mengembangkan gerakan 100 “smart cities” dalam upaya mendorong tata kelola yang lebih efektif, transparan, dan tepercaya.
Menteri Retno menambahkan, konsep kota pintar yang dirancang nantinya tidak sekadar terkait penggunaan teknologi, tapi juga pola pikir, karakter, dan sikap masyarakatnya.
“Oleh karena itu, harus dipertimbangkan kebutuhan dan potensi masing-masing kota, kearifan lokal, berorientasi pada peningkatan yang baik, dan memberikan perhatian pada upaya pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Ia menegaskan masyarakat menjadi perhatian utama dalam pengembangan ASCN.
Inti dari kerja sama di bidang “smart city” adalah mendorong penggunaan teknologi untuk memajukan kota yang didesain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah untuk hasil yang optimal bagi masyarakat serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, transparan, dan tepercaya.
Singapura menjadi tuan rumah KTT ASEAN tahun 2018 mengangkat tema “Resilient and Innovative ASEAN” yang didahului oleh pertemuan para wakil tetap negara anggota untuk ASEAN pada 25 April dan SOM (Senior Official Meeting) pada 26 April 2018.
Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri ASEAN pada 27 April 2018, dilanjutkan dengan kehadiran Presiden Joko Widodo dalam sesi pleno pada 27 April dan sesi “retreat”pada 28 April.[WE]