SAAT pandemi Covid-19 dimana anak-anak lebih banyak memanfaatkan internet untuk belajar dan berkomunikasi dengan teman, kondisi ini sangat rentan dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk mencari korban dari kalangan anak-anak.
Untuk itu kalangan orang diingatkan agar memberikan pengawasan yang ekstra ketat saat anak berselancar di dunia maya tersebut.
“Pandemi ini sudah berlangsung 7 bulan. Selama pandemi ini anak-anak sekolah belajar dalam jaringan (daring). Selama daring mereka kita harapkan cerdas dalam mengakses internet. Saya minta Pokja Bunda PAUD Sumsel untuk aktif menyosialisasikan tentang bahaya dan pencegahan kejahatan internet ini kepada kalangan orangtua. Bagaimana cara mengakses internet secara sehat,” harap Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru yang juga Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Sumsel saat membuka Rapat Koordinasi Internal (Rakornal) Bunda PAUD program kerja Bunda PAUD untuk pergerakan PAUD di Sumsel bertempat di Griya Agung, Senin (12/10/2020) pagi.
Menurutnya Feby, Pokja Bunda PAUD Sumsel dapat berperan aktif mengajak dan menghimbau anak-anak menghindari kejahatan internet yang mengintai mereka, karena proses belajar di rumah melalui akses internet dan penggunaan ponsel cerdas di satu sisi memiliki dampak positif, yakni menstimulasi anak untuk belajar mandiri dan mendekatkan orangtua dan anak. Namun, saat yang bersamaan ada bahaya yang mengancam anak-anak terutama jika tidak dikontrol atau dibatasi.
“Pendampingan dan pengawasan orang tua sangat diperlukan ketika anak mengakses internet. Pokja Bunda PAUD Sumsel bisa menyosialisasikan hal ini kepada tenaga pengajar PAUD juga kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Dia menyebut, beberapa jenis kejahatan yang dapat menimpa anak-anak ketika menggunakan media internet di antaranya penculikan, penipuan, pornografi, penghinaan/pencemaran nama baik dan perjudian.
“Melalui kegiatan Rakornal Pokja Bunda PAUD Sumsel membahas program kerja Bunda PAUD ini. Saya berharap bisa memberikan manfaat bagi anak-anak dalam memperoleh layanan pendidikan holistik integratif,” tambahnya.Tak lupa, ia menekankan bahwa tanggung jawab pendidikan bukan hanya ada di pundak para guru ketika anak bersekolah, namun juga tanggung jawab orang tua masing-masing.
“Saat menyosialisasikan ke Bunda PAUD di kabupaten/kota, sesuaikan dengan karakteristik wilayahnya. Sebab tiap daerah itu berbeda-beda,” pungkasnya.
Ketua Pokja Bunda PAUD Sumsel Fauziah Mawardi Yahya menyampaikan latar belakang dilaksanakannya Rakornal Pokja Bunda PAUD bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam melaksanakan layanan Bunda PAUD holistik dan integratif.
“Rakornal ini dilakukan untuk menyusun program kerja Pokja Bunda PAUD, penyusunan komisi Bunda PAUD, juga penyusunan aksi Bunda PAUD. Selain itu untuk sosialisasi program ke Bunda PAUD kabupaten/kota”, terangnya.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan paparan materi oleh beberapa narasumber. Diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Pahlevi yang memaparkan tentang mewujudkan Bunda PAUD Sumsel holistik integratif dengan cara Cerdas dan Tuntas.
“Secara spesifik cerdas dimaknai dengan cerdik, memiliki jiwa enterpreneur, religius, disiplin, amanah, dan solidaritas. Sedangkan Tuntas yaitu memberikan kesempatan belajar untuk semua anak usia sekolah dengan waktu yang cukup, kualitas guru yang profesional, dan prasarana yang cukup,” bebernya Riza Pahlevi.[***]
Ril