PEREMPUAN memiliki jumlah hampir dari setengah total penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan perempuan memiliki potensi luar biasa dalam mendukung pemulihan ekonomi bangsa pasca pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) berinisiatif menjalin sinergi dengan Institut KAPAL Perempuan dan Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra (LPSDM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan berperspektif gender bagi perempuan dari kelompok rentan seperti perempuan miskin, perempuan penyintas kekerasan dan bencana, serta perempuan kepala keluarga di Kabupaten Lombok Utara.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap para perempuan khususnya di Lombok Utara dapat meningkatkan keterampilan, pemahaman, dan kesadaran kritis mereka untuk dapat memperkuat perekonomian, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga perekonomian keluarga, dan perekonomian nasional. Perempuan bukan hanya pahlawan untuk keluarga, tapi juga pahlawan untuk bangsa dan negara ini,” ujar Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Lenny N. Rosalin, melalui keterangan tertulis, Selasa (9/11/2021).
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kemen PPPA, Eni Widiyanti menjelaskan, hasil Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selama 10 tahun lebih menunjukan bahwa kualitas pembangunan antara perempuan dan laki-laki sama-sama mengalami peningkatan, namun kesenjangan masih tetap ada.
“Adapun dari tiga komponen pembentuk IPM yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, yang menyumbangkan kesenjangan terbesar adalah bidang ekonomi. Hal ini menunjukan pertumbuhan ekonomi perempuan masih sangat kecil, karena potensi yang dimiliki perempuan belum dioptimalkan. Fakta ini juga diperkuat dengan lebih rendahnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan yaitu 47,91 persen dibandingkan laki-laki sebesar 79,57 persen,” ujar Eni.
Untuk itu, Eni berharap proses pelatihan yang dilaksanakan pada 8-9 November 2021 ini dapat berkelanjutan dan berjalan seterusnya. Selain itu, perempuan wirausaha yang mendapatkan pelatihan hari ini, juga diharapkan dapat menjadi pelopor dan inspirator bagi para perempuan di sekitarnya.
Sementara itu, Direktur Institut KAPAL Perempuan, Misiyah mengungkapkan, pelatihan kewirausahaan berperspektif gender yang diikuti 30 perempuan kelompok rentan dari 11 desa di Lombok Utara ini merupakan salah satu langkah untuk mengembangkan kewirausahaan yang berperspektif gender agar perempuan dapat meningkatkan usaha dan perekonomian keluarganya, terkurangi beban kerjanya, mandiri dalam mengambil keputusan, meningkatkan kualitas hidupnya, dan sebagai aksi kolektif dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, maupun kesehatan.
InfoPubik (***)