PRESIDEN Joko Widodo mengimbau, seluruh pihak yang terlibat dalam vaksinasi COVID-19 di berbagai wilayah dapat segera menghabiskan stok vaksin yang diberikan oleh pemerintah pusat. Agar, merebaknya wabah global COVID-19 di tempatnya dapat dikendalikan secara efektif dalam waktu yang relatif singkat ke depan.
“Setiap vaksin yang sudah sampai di gudang harus segera dihabiskan,” ujar Presiden Joko Widodo melalui siaran virtual yang ditayangkan pada Selasa (7/9/2021).
Setelah vaksin habis, lanjut dia, pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan terkait dapat segera melaporkan kepada instansi pemerintah pusat yang memiliki kewenangan dalam menyalurkan vaksin. Dalam hal ini adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sehingga lembaga itu dapat langsung mengirimkan kebutuhan vaksin di wilayah terkait.
“Langsung minta lagi ke Kementerian Kesehatan agar segera selesai program vaksinasi kita,” katanya.
Menurut Presiden, selesainya program vaksinasi yang digelar oleh berbagai pemangku kepentingan akan membuat kekebalan komunal atau herd immunity. Terbentuk hal itu, tentunya akan menjadi indikator pemerintah dapat mengendalikan wabah global COVID-19 yang telah merebak di berbagai daerah selama kurang lebih 1,5 tahun belakangan ini.
Dengan begitu, pemerintah dapat menggelar berbagai kegiatan yang selama ini terkendala dilakukan seperti menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang selama ini sulit dilakukan. Dan juga menggelar perhelatan internasional yang akan diselenggarakan di beberapa wilayah tanah air dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan.
“Saya perintahkan ke menteri kesehatan untuk memberikan prioritas bagi wilayah yang membutuhkan tambahan vaksin COVID-19,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, stok vaksin yang dimiliki Indonesia seiring waktu semakin bertambah lebih banyak. Saat ini, per 6 September 2021, Ibu Pertiwi telah memiliki jumlah total sebanyak 225.422.700 dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi maupun bentuk mentah (bulk).
Rincian vaksin COVID-19 yang dimiliki Indonesia yaitu sebanyak 186.700.280 dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi maupun bulk, sebanyak 19.523.940 dosis vaksin AstraZeneca, sebanyak 8.000.000 dosis vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna, dan sebanyak 2.756.520 dosis vaksin Pfizer.
“Secara keseluruhan Indonesia telah kedatangan sebesar 225,4 juta dari berbagai merek baik berbentuk bulk maupun jadi. Termasuk penambahan yang baru datang pada siang hari ini,” tuturnya.InfoPublik (***)
Ril