Pemerintahan

KPU Harus Kreatif Agar Masyarakat Tergugah untuk Nyoblos

foto : Humas Pemprov. Sumsel

SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – Gubernur Sumsel Herman Deru meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel bekerja extra keras untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih pada Pileg dan Pilpres April 2019. Pernyataan itu dilontarkannya saat menerima audiensi Ketua KPU Sumsel dan anggota komisioner di Griya Agung Selasa (4/12/2018).

“Saat ini masyarakat masih cenderung apatis memilih, makanya dari kacamata saya KPU termasuk kita semua harus bekerja extra keras terutama petugas di divisi sosialiasi di lapangan,” jelas HD.

Diakui HD memang tidak mudah meyakinkan masyarakat untuk datang ke TPS menyalurkan suaranya. Namun hal itu bukan berarti KPU harus diam saja membiarkan angka partisipasi tidak sesuai target. Untuk itu denga  sekuat tenaga ia mengajak KPU mensosialisasikan sekaligus meyakinkan masyarakat bahwa pesta demokrasi ini penting bagi keberlangsungan negara.

“Kalau tidak kerja keras target 70 % partisipasi itu berat. Tapi kalau kita bekerja keras saya yakin bisa,” jelasnya.

Sosialisasi yang bisa dilakukan kata HD bisa dilakukan dengan memancing dan melibatkan masyarakat kreatif membuat TPS. Sehingga pada hari H maayarakat akan tergugah untuk datang ke TPS.

“Pokoknya harus kreatif agar masyarakat tergugah. Biar masyarakat tahu bahwa ini penting untuk keberlangsungan pembangunan dan demokrasi itu sendiri,” jelasnya.

Pemprov menurut HD siap menjembatani sosialisasi KPU ini dengan Inforkom, Humas dan lainnya demi terlaksananya Pileg dan Pilpres sebaik mungkin di Sumsel.

Menjelang pesta demokrasi itu HD berharap tidak ada pihak-pihak yang mengintervensi tugas KPU. Namun demikian dia meminta KPU juga terbuka dan transparan. “Saya menghormati betul lembaga ini karena untuk menjadi Ketua KPU dan lainnya tidak gampang. Harus melalui fit and proper test,” jelasnya.

Sementara itu Ketua KPU Sumsel Kelly Mariana mengatakan kedatangan mereka ini bertujuan untuk bersilaturahmi. Karena sejak dilantik 7 November 2018 pihaknya belum menemukan waktu yang tepat untuk bertemu.

“Kami dilantik 7 November harusnya ketemu gubernur dulu karena penyelenggaraan Pemilu tinggal 4 bulan lagi. Gubernur adalah stake holder utama yang bertanggungjawab suskesnya Pemilu,” jelasnya.

Dia menjelaskan untuk Pemilu satu tahun anggaran dari pusat ini besarannya Rp22 miliar. Anggaran ini digunakan untuk belanja rutin dan logistik

“Ini diturunkan ke kabupaten kota juga. Tapi masih ada bimtek-bimtek yang belum teranggarkan,” jelasnya.

Selain Ketua KPU Sumsel Kelly Mariana, hadir juga dalam audiensi tersebut yakni Sekretaris KPU Sumarwan, serta beberapa Anggota KPU lainnya Amrah Muslimin, Hendri Jaya Putra, Hendri Almawijaya.[**]

 

Penulis : Rilis Humas Pemprov Sumsel

 

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com