TREN kematian harian Covid-19 tingkat global mengalami kenaikan periode 24 Februari – 24 Maret 2021. Kenaikannya 61,16% atau naik dari 6.517 ke 10.503 kasus. Beberapa negara pun terlihat mengalami kenaikan diantaranya Brazil naik 75,84% atau dari 1.275 ke 2.242 kasus, India naik 130% atau dari 108 ke 249, dan Italia naik 35% atau dari 192 ke 260 kasus. Meski demikian, kondisi di Indonesia lebih baik karena trennya mengalami penurunan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan, fakta ini harusnya membuat semua pihak tidak lengah dalam penanganan Covid-19. Karena di tingkat dunia, pasien meninggal kembali meningkat selama 3 minggu terakhir. Padahal angka kematian ini sempat mengalami penurunan pada Januari dan Februari 2021.
“Fakta ini harusnya menjadi refleksi dan agar tidak lengah mengevaluasi penanganan. Utamanya pada pelayanan pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat,” Wiku dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (25/3/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Untuk di Indonesia, melihat perkembangan kasus kematian setiap bulannya, ada peningkatan hingga mencapai angka terbanyak dalam 1 bulan, terlihat pada Januari 2021. Jumlahnya mencapai 7.860 kasus. Setelah itu jumlahnya perlahan menurun hingga 6.168 kasus pada Februari 2021.
Sejak Ferbuari itu juga, persentase kematian terhadap total kasus positif menunjukkan perlambatan atau cenderung datar. Dan tercatat pada 21 Maret 2021, jumlah kematian sejumlah 3.384 kasus dan jumlah ini hampir setengah dari jumlah kematian di bulan Februari.
Perkembangan kematian di Indonesia yang cenderung melambat ketika perkembangan tingkat dunia mengalami kenaikan, patut dijadikan semangat dan motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan pasien Covid-19. Perkembangan PPKM Mikro yang diperluas hingga 15 provinsi harusnya menjadi kekuatan untuk meningkatkan kualitas penanganan.
Karena dilakukan dengan fokus hingga tingkat terkecil. Dan efektivitas PPKM Mikro sangat tergantung pada disiplin kolektif. Dan kerjasama pemerintah dan masyarakat yang sudah terjalin dengan baik ini harus terus dijaga, agar penanganan pasien Covid-19 sejak terlacak positif hingga pemantauan isolasi mandiri, dapat semakin terkoordinir dengan baik.
“Meski demikian, kita harus paham dan tetap mengingat bahwa 1 kematian pun terbilang nyawa dan tidak seharusnya di toleransi. Jangan sampai kita kehilangan rasa.[***]
ril