PRESIDEN Joko Widodo berharap, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus aktif dalam membantu mengatasi berbagai tantangan yang tengah melanda tanah air saat ini. Sehingga, tantangan itu dapat segera diatasi dalam waktu yang relatif lebih cepat.
“Kepada jajaran TNI yang selalu menjadi penjaga utama kedaulatan bangsa, menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” kata Presiden Joko Widodo dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke-76 di Istana Negara, jakarta, yang disiarkan secara virtual pada Selasa sebagai dilansir dari InfoPublik.
Dalam konteks saat ini, lanjut Presiden, Indonesia tengah berperang dengan penyebaran wabah global COVID-19. Dengan adanya partisipasi aktif dari TNI, tentu akan berdampak positif terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan dalam beberapa waktu ke depan.
Partisipasi aktif TNI dalam menghadapi hal di atas, diperlukan dalam mempercepat penanganan pandemi ke depan. Sebab, perjuangan dalam melawan hal di atas membutuhkan membutuhkan kewaspadaan, kecepatan, sinergi, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kinj dimiliki oleh TNI.
“Perang yang membutuhkan kewaspadaan, kecepatan, sinergi, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.
Berkat hal itu, penanganan wabah global COVID-19 yang saat ini dilakukan oleh pemerintah dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan TNI dapat membuahkan hasil yang manis. Maksudnya, dalam beberapa waktu belakangan ini, terdapat penurunan jumlah kasus positif.
“Keberhasilan kita dalam menangani pandemi COVID-19 ini tidak terlepas dari peran besar TNI,” katanya.
Selanjutnya, TNI juga harus aktif dalam menghadapi berbagai ancaman yang memiliki spektrum yang lebih luas. Seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber, dan ancaman biologi, termasuk juga ancaman bencana alam.
Hal ini penting dilakukan dalam menghadapi spektrum ancaman yang semakin luas, transformasi pertahanan harus terus dilanjutkan untuk meletakkan fondasi bagi pembentukan kapabilitas pertahanan modern yang relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini.
“TNI dapat bertransformasi menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di lingkungan strategis regional maupun global,” tuturnya.
Kemudian, TNI harus memanfaatkan lompatan teknologi militer dan investasi pertahanan yang terencana. Modernisasi pertahanan ini juga harus disertai dengan terobosan pengelolaan ekonomi dan investasi pertahanan.
Dengan menerapkan, kebijakan belanja pertahanan menjadi kebijakan investasi pertahanan yang berpikir jangka panjang, yang dirancang sistematis, dan yang dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
“Saya perintahkan agar terus melakukan adopsi dan inovasi teknologi mutakhir di negara kita, bergerak aktif dalam konsorsium industri pertahanan global, memegang teguh semangat kemandirian dan penguatan industri pertahanan dalam negeri,” pungkasnya.
(***)