SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Ada-ada saja goyonan yang dilontarkan oleh Kolonel Inf. Kunto Arief Wibowo, S.IP, Danrem O44/Gapo yang membuat tamu undangan tertawa.
Pasalnya dalam acara pisah sambut Danrem O44/Gapo dari dirinya kepada Kolonel Inf. Iman Budiman, SE di Gedung Sriwijaya Sport Centre Rabu malam (21/3/2018) itu, dia menjuluki Gubernur Sumsel, Alex Noerdin sebagai ‘Pawang Asap’.
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin pun yang hadir sebagai tamu undangan hanya bisa tersenyum mendengar julukan tersebut. Alex Noerdin mengakui julukan terhadap dirinya itu sebagai guyonan belaka untuk membuat suasana malam pisah sambut itu semakin akrab.
Menurutnya dirinya dijulukin ‘pawang asap’ oleh Kolonel Inf. Kunto Arief Wibowo, S.IP, karena kerap berkoordinasi terkait dengan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) di Provinsi Sumsel. Apalagi kejadian pada 2015 lalu yang masih menyisakan kenangan tersendiri bagi semua kalangan.
Alex menyebut di bawah komandonya, ia membentuk Satuan tugas (Satgas) karhutlah yang sudah dinyatakan terbaik di Indonesia dipimpin langsung Komandan Korem 044/GAPO Kolonel Inf. Kunto Arief Wibowo, S.IP.
Ditambah tekad, kerja keras dan persatuan yang kuat, dukungan penuh dari masyarakat terbukti 2016-2017 tidak terjadi lagi karhutlah walaupun efek El Nino masih ada.
Alex mengucapkan terimakasih atas tanggung jawab misi yang diperjuangkan oleh Kolonel Inf. Kunto Arief Wibowo, S.IP. dan mengucapkan selamat datang kepada Kolonel Inf. Iman Budiman, SE.
Menurutnya, Kunto adalah sosok yang tidak suka tampil di depan layar, namun berkerja keras di belakang layar.
“Beliau tidak banyak tampil, tapi saya tahu beliau bekerja keras siang-malam di belakang kita semua. Terimakasih Adinda, selamat jalan saudaraku selamat jalan Adinda mudah-mudahan sukses di tempat yang baru,” tuturnya.
Alex mengatakan, akibat Karhutlah 2015 lalu sebanyak 736.536 hektare hutan dan lahan rusak terbakar. Untuk mengembalikan fungsi hutan tersebut Alex berkeliling ke beberapa negara untuk meminta bantuan.
“Untuk merestorasi dan merehabilitasi hutan dan lahan tidak mungkin menggunakan dana APBD juga APBN oleh sebabnya Sumsel minta kepada pihak ketiga. Paling tidak 15 dikunjungi dengan menjadi speaker meminta bantuan kepada negara-negara sahabat. Akhirnya berhasil mendapat bantuan 11 titik berkisar 400 ribu hektare lahan untuk direstorasi dan direhablitasi,” ungkapnya.
Masih menurut Alex terkait ‘Pawang Asap’. Saat itu kata dia Karhutlah terbesar terjadi di tiga provinsi di Sumatera (Riau, Jambi dan Sumsel) dan 4 provinsi di Kalimantan menimbulkan kebakaran yang sangat besar, dimana mencapai Singapura dan mencapai daratan malaysia. Akibatnya, Indonesia dikecam oleh dunia. Pada saat hutan dan lahan ludes terbakar CNN Singapura dan CNBC Singapura minta waktu untuk di wawancarai.
“Sebenarnya ada 7 Gubernur tetapi hanya Gubernur Sumsel yang bersedia menerima. Karena Saya yakin ini kesempatan kita menjelaskan kepada dunia mengapa terjadi karhutlah, apa usaha kita untuk memadamkannya, dan bagaimana usaha kita supaya tidak terjadi kebakaran lagi. Hasil wawancara itu ditayangkan berulang kali di Singapura berulang”. Jadi banyak orang singapura yang nonton itu kenal dan dikenal sebagai Gubernur asap,” terangnya
Diakhir kata sambutannya Alex berpesan kepada Danrem yang baru, tugas paling berat itu disamping tugas yang lain itu adalah tidak ada karhutlah lagi. Apalagi, prediksi BMKG Asian Games 18 Agustus- 2 September itu adalah puncaknya kemarau.
“Salah satu yang masih dirisaukan itu bukan penyelesain venue maupun infrastruktur penunjang. Insha Allah semua selesai mungkin lebih baik daripada persiapan Jakarta. Tapi ada satu yang ditakutkan yaitu terjadi karhutlah. Berkat pengalaman 2015. Insya Allah Allah meridhoi kembali kita sukses 2018 tidak terjadi kebakaran lagi,” pungkasnya.
Kolonel Inf. Kunto Arief Wibowo, S.IP menambahkan sejak pertama kali Ia mendapat tugas menjadi Komandan Satuan Tugas Karhutlah, yang menjadi motivasinya adalah mengubah julukan Gubernur Asap menjadi Gubernur Pawang Asap.
Ia berkerja keras mencoba dengan segala upaya bagaimana caranya sepanjang jalan, sepanjang waktu untuk tidak terjadi karhutlah kembali. Ia mengucapkan terimakasih atas support dan tantangan yang diberikan Gubernur Sumsel.
“Saya berusaha mengubah judul Gubernur Sumsel ‘Pawang Asap’. Itu sebagai motivasi Saya masuk di Provinsi Sumsel. Terimakasih sekali tantangan yang bapak kasih mudah-mudahan bisa menjawab walaupun tidak semuanya,” tambahnya.[one].