SUMSELTERKINI.ID, Palembang –Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menghimbau kepada masyarakat, terutama generasi muda di Sumsel agar tidak merayakan malam pergantian tahun baru 2017 itu dengan huru –hara.
“Lebih baik menyambut tahun baru diselenggarakan sederhana saja, tak perlu pesta sampai pagi. Meskipun memang sudah kebiasaan setiap menyambut tahun baru bukan saja di perkotaan, dipelesok kampung juga selalu ramai merayakan dengan huru hara, lebih baik cari yang bermakna dan positif,” tuturnya, Rabu (20/12/2017).
Apalagi saat ini, generasi muda di sebut atau istilahnya era generasi Z, (generasi serba bisa yang lahir era 2000 ke atas), mereka harus lebih dari generasi Generasi Y alias Milenial (lahir di era 1980-an hingga 1997 ke atas).
Kenapa disebut generasi Z, ungkapnya karena mulai berkembangnya internet di Indonesia, sehingga era generasi Z seharusnya generasi muda terutama di Sumsel harus lebih cerdas memaknai pergantian tahun baru.
Di daerah lain terang dia mereka bisa kreatif, seharusnya generasi muda di Sumsel harus lebih bisa kreatif dan inovatif, karena belum pernah ada generasi yang sejak lahir sudah akrab dengan teknologi, seperti internet. Generasi sekarang merupakan masa depan yang akan meneruskan perjuang-perjuangan generasi sebelumnya.
Nah, merayakan pergantian tahun baru, lanjut Mantan Ketua HIPMI Sumsel ini, seharusnya generasi Z mencari aktivitas yang lebih bermakna. Tidak hanya untuk kesenangan yang fokus pada hura-hura tanpa nilai apapun.
“Generasi Z harus lebih merenung untuk menatap ke depan dan mengambil hikmah yang positif merencanakan resolusi untuk 2018 nanti. Merefleksi diri sehingga kesalahan yang lalu tidak dilakukan kembali, tapi yang paling pokok generasi muda harus dapat bersyukur karena di era saat ini lebih serba ada, dan menyiapkan tantangan ke depan,”himbaunya lagi.
Hura-hara seperti tahun –tahun lalu, jelas dia tak perlu dilakukan, jika perlu ada kegiatan ceramah –ceramah boleh diikuti, karena semuanya ilmu, dan generasi Z harus lebih bermakna dan maju menyerap semuanya. “Kamu harus bangga disebut Generasi Z, harus lebih unggul dari generasi sebelumnya, sehingga jika kita merenung atas kesalahan di tahun lalu, pasti akan lebih memotivasi untuk menatap ke depan, apalagi setiap tahunnya penuh tantangan, “ulasnya.
Dia menjelaskan, agama juga tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, karena agama merupakan pegangan hidup, mana yang baik dan mana yang buruk semua sudah diatur. “Intinya sambil mendengarkan tausyiah, mungkin sangat bermanfaat,” tandasnya.
Dengan demikian paparnya di malam tahun baru dapat menghindari hal-hal yang tak diinginkan. “Kalau bisa jauh yang namanya pesta, apalagi yang berbau yang dilarang bukan saja secara hukum dunia, namun hukum agama,”terangnya.
Namun dia percaya generasi Z saat ini, terutama di Sumsel khususnya di Palembang lebih kreatif dan berinovasi dalam merayakan pergantian tahun.