Pemerintahan

Asa Kemenag kepada PITI..

kemanag/ist

KEHADIRAN Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) merupakan wadah pemersatu Islam dan Tionghoa, sehingga dapat menjadi pembina dan pembimbing saudara keturunan Tionghoa yang ingin mengenal Islam.

Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), M. Fuad Nasar mengatakan “Di masa kolonial, Islam dan Tionghoa seolah jauh satu sama lain. Namun kehadiran PITI dengan gerakan pembauran membuat Islam dan Tionghoa semakin membaur. Karena Islam agama universal untuk kawan-kawan keturunan Tionghoa,” kata Fuad saat memberikan sambutan pada Muktamar ke-VI PITI di Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2022).

Muktamar ini mengangkat tema Dengan Semangat Islam Rahmatan Lil-Alamin PITI Mengawal Pluralisme untuk NKRI.

Fuad mengutip pemikiran seorang pemimpin dan tokoh terkemuka PITI Junus Jahja, bahwa Islam tidak membeda-bedakan manusia karena etnisitas dan warna kulit. Sehingga keturunan Tionghoa yang masuk Islam dan ingin langsung terjun ke kalangan umat, tidak perlu untuk menonjolkan etnisitasnya.

“Meski satu dan lain hal, ajaran Islam seseorang mengakui identitas asal usul dan etnisitasnya berdasarkan paham nasab. Namun, Islam juga mewajibkan seorang muslim harus mencintai agama dan tanah airnya,” ujarnya.

Fuad berharap PITI dapat menjadi pembina dan pembimbing saudara keturunan Tionghoa yang ingin mengenal Islam.

“Kita juga membutuhkan organisasi yang khusus membina para mualaf Tionghoa. Tentu cukup banyak di antara mereka yang memerlukan bimbingan setelah memilih menjadi mualaf,” pungkasnya. [***]

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com