Oleh : One
SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, menghadiri lanjutan rapat ruang lingkup Asisten Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan di Ruang Rapat Bina Praja, Kamis (11/10/2018) siang.
Dalam kesempatan ini mantan Bupati OI itu menyoroti kontribusi perusahaan bagi warga Sumsel.
“Ini harapan pak Gubernur dan saya. Siapapun yang berinvestasi di Sumsel harus punya kontribusi paling tidak bagi warga yang tinggal di sekitar tempat perusahaan ini beraktivitas,” tegasnya.
Lebih lanjut Mawardi mengatakan bila perlu dibuatkan perjanjian khusus bagi para perusahaan atau investor yang akan masuk ke Sumsel agar merangkul tenaga kerja dari masyarakat setempat. Hal ini diyakini Mawardi mampu mengurangi kemiskinan dan mengangkat perekonomian masyarakat.
“Banyak sekali perusahaan dan industri di Sumsel. Dan ini perlu kita dorong agar mereka melibatkan masyarakat sekitar tempat mereka beroperasi. Perusahaan industri di kita ini banyak jangan sampaikan rugikan Pemda. karena tujuan investasi itu bantu pembangunan Pemprov Sumsel” ungkapnya.
Menurut Mawardi hal ini menjadi prioritas kebijakan HDMY. Untuk itu diapun meminta Dinas Perindustrian segera mendata perusahaaan yang ada. ” Mereka ini kan berusaha di Sumsel, jadi harus ada sumbangsihnya termasuk juga misalnya membantu membangun infrastruktur,” tegas Mawardi.
Selain membahas hal tersebut, rapat itu juga mengupas soal permasalahan dan kesulitan-kesulitan di tiap-tiap OPD untuk dicarikan solusi dan jalan keluarnya.
“Bukan evaluasi, jadi ini bagian dari perkenalan kalau menurut saya,” tambahnya.
Selain evaluasi dan perkenalan, tujuan rapat ini kata Mawardi juga sebagai upaya membuka pikiran bersama dan mensinergikannya dengan visi misi HDMY yang diimplementasikan melalui anggaran.
Kadis Perindustrian Provinsi Sumsel, Ernila Rizar mengatakan rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Sumsel 2017-2037 memang sudah dengan visi misi HDMY. Misinya antara lain membangun Sumsel berbasis ekonomi kerakyatan yang didukung sektor, pertanian, industri dan UMKM yang tangguh untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan.[**]