Demikian diutarakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Muba Richard Cahyadi pada rapat persiapan dan sosialisasi Pilkades Serentak, yang diikuti Polres Muba, Kodim 0401 Muba, perangkat daerah, camat, kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta pihak yang terkait, di Auditorium Pemkab Muba, Senin (16/12/2020).
“Kita di Muba tidak melaksanakan Pilkades secara e-voting. Kerena e-voting cukup menelan biaya banyak, berdasarkan fasilitas yang digunakan dibeberapa tempat yang kami evaluasi dan ditinjau banyaklah anggaran yang terbuang percuma dari kegiatan tersebut, karena setelah pelaksaan peralatan tersimpan dan tidak dirawat dan digunakan dalam enam tahun akan datang sehingga banyak hal yang menjadi persoalan,” ujar Richard Cahyadi.
Richard mengatakan dari 65 desa diperkirakan ada 120.000 mata pilih yang akan mengikuti pemungutan suara, untuk itu, ia berharap kepada pihak terkait terutama kepada BPD yang terlibat langsung dalam kepanitiaan untuk mempelajari buku panduan Pilkades yang turut dibagikan pada kegiatan tersebut
“dari beberapa tahapan puncaknya pelaksaan pemungutan suara akan dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2020, dimana yang mengikuti Pilkades ini adalah Kepala Desa yang habis masa jabatannya di tahun 2019 dan 2020, sengaja kita percepat mengingat pada tahun 2020 ada beberapa daerah di Provinsi Sumatera Selatan yang menyelenggarakan Pilkada,” paparnya.
Lebih lanjut ia berharap bantuan kepada Perangkat Daerah Muba untuk mengirimkan nama pegawai dimasing-masing untuk turut turun kelapangan sebagai tim pemantau Pilkades 2020 mendatang.
“Nanti kami akan berkirim surat, mohon dijawab segera karena nama-nama tersebut akan kami masukan dalam susunan kepanitiaan. Minimal 20 orang ditiap Perangkat Daerah,” tandasnya.(**)
Penulis : ril