Sumselterkini.co.id, – Langit siang di Palembang tampak cerah ketika langkah Wali Kota Ratu Dewa memasuki halaman Masjid Nurul Hidayah, Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami, kemarin.
Warga sudah berkumpul, bukan hanya untuk menunaikan ibadah Jumat, tetapi juga menyampaikan keluh kesah mereka langsung kepada pemimpin kota.
Safari Jumat ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud nyata Ratu Dewa sebagai Walikota untuk mendengar langsung suara warganya. Tak ada sekat, tak ada birokrasi berbelit. Di bawah rindang pohon dan suasana Ramadan yang hangat, diskusi mengalir begitu saja.
“Pak Wali, lampu jalan di sekitar sini masih banyak yang mati. Kalau malam gelap dan rawan,” ujar seorang warga, suaranya penuh harap.
Tak butuh waktu lama, Ratu Dewa langsung merespons. Ia memastikan bahwa permasalahan penerangan jalan akan segera ditangani oleh Dinas Perhubungan. “Nanti tim Dishub akan turun, kami pastikan masalah ini tidak berlarut,” katanya tegas.
Selain soal penerangan, pengurus masjid juga menyampaikan kebutuhan untuk renovasi tempat ibadah. Ratu Dewa menyambut baik permintaan itu dan menginstruksikan bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) untuk menindaklanjutinya.
Namun, di luar persoalan teknis, ada pesan yang lebih dalam yang ia sampaikan kepada warga. “Kebersihan lingkungan itu bagian dari iman. Mari kita sama-sama menjaga kota ini, karena Palembang yang bersih adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Safari Jumat ini bukan hanya soal mendengar, tetapi juga soal merasakan denyut kehidupan warga secara langsung. Duduk di antara mereka, berbincang tanpa batas, dan membawa solusi yang nyata. Itulah cara Ratu Dewa ingin memimpin: dekat dengan rakyat, cepat dalam bertindak.
Menjelang siang, kegiatan pun ditutup dengan doa bersama. Warga yang hadir tampak lega. Setidaknya, hari itu mereka tak hanya menyampaikan aspirasi, tetapi juga melihat janji yang akan segera diwujudkan.
“Palembang adalah rumah kita bersama, dan saya ingin memastikan setiap sudutnya mendapat perhatian yang layak,” ujar Ratu Dewa sebelum berpamitan.
Langkahnya meninggalkan masjid, namun jejak perhatiannya tetap tertanam di hati warga.[***]