Sumselterkini.co.id, – Siapa yang suka pusing kalau lagi macet di Palembang? Nah, bersiaplah karena solusi dari pemerintah ini bisa jadi penyelamat… atau malah bikin tambah ribet! Wacana sistem ganjil-genap buat kendaraan di jalur nasional dari Simpang Polda sampai Charitas lagi digodok serius. Artinya, kalau kebijakan ini jalan, bakal ada hari-hari di mana kendaraan kamu nggak boleh melintas. Kira-kira ini solusi cerdas atau cuma nambah beban buat warga? Yuk, kita kupas bareng!
Keputusan ini muncul dalam Rapat Forum Lalu Lintas (Traffic Board) yang dihelat Kamis (13/3/2025) di kantor Bappeda Litbang. Dipimpin langsung oleh Perencana Ahli Utama, Ir. H. Harrey Hadi, M.S, rapat ini dihadiri juga oleh Kasatlantas Polrestabes Palembang, AKBP Yenni Diarty, SIK, serta Kepala Dinas Perhubungan Agus Supriyanto, ATD, MM, beserta jajaran OPD terkait.
Kata Harrey, solusi buat macet udah mulai nemu titik terang, tapi eksekusinya harus bener-bener dimatengin dulu. “Jangan sampai kita kasih solusi, malah bikin tambah ruwet. Semua harus dikaji, dicek, dan dikonsultasikan biar nggak ada yang dirugikan,” ujarnya.
Dalam rapat ini, yang paling jadi perhatian adalah kemacetan di beberapa titik strategis, misalnya kawasan depan Hotel Santika Premiere dan Jalan Dr. M Isa. Siapa yang nggak pernah bete kalau lagi lewat situ? Macetnya kadang bisa bikin hati lebih panas dari cuaca Palembang siang bolong!
Nah, salah satu solusi yang dibahas adalah penerapan sistem ganjil-genap di jalur nasional. Buat yang masih asing sama konsep ini, gampangnya, kalau tanggalnya ganjil, yang boleh lewat cuma kendaraan berplat nomor ganjil. Begitu juga sebaliknya, kalau tanggalnya genap, yang boleh melintas ya kendaraan dengan plat nomor genap. Siap-siap deh hafalin plat sendiri!
Kepala Dinas Perhubungan Palembang, Agus Supriyanto, menegaskan bahwa ini semua masih dalam tahap pembahasan. “Jangan panik dulu, bos! Kita masih cek dan simulasi segala kemungkinan biar nggak malah bikin warga tambah pusing,” ujarnya sambil memastikan bahwa koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak terkait.
Menurut Agus, meskipun udah ada kesepakatan awal, tapi eksekusinya nggak bisa buru-buru. Soalnya ini jalan nasional, bukan jalan komplek yang bisa asal tutup-tutup sesuka hati. “Kita juga dengerin masukan dari masyarakat. Jangan sampai malah nambah beban warga yang sehari-harinya udah cukup stress sama macet!” tambahnya.
Dari sisi penegakan aturan, Kasatlantas Polrestabes Palembang, AKBP Yenni Diarty, memastikan bahwa kepolisian bakal turun tangan buat mengawal kebijakan ini. “Yang penting aturannya jelas, sosialisasinya lancar, dan masyarakat juga ikut kerja sama. Kita nggak mau kebijakan ini jadi sekadar wacana tanpa efek nyata di jalanan,” katanya.
Tapi tentu aja, meskipun polisi siap, kalau masyarakatnya sendiri nggak patuh, ya percuma juga. Udah bukan zamannya ngelawan aturan. Daripada kena tilang atau malah bikin tambah macet, mending patuh aja dari awal, kan?
Kebijakan ganjil-genap adalah sistem pengaturan lalu lintas di mana kendaraan hanya boleh melintas di jalan tertentu berdasarkan angka terakhir pada plat nomornya dan tanggal pada kalender. Jika tanggal ganjil, hanya kendaraan dengan plat nomor berakhiran angka ganjil yang boleh lewat, sedangkan pada tanggal genap, hanya plat nomor berakhiran angka genap yang diperbolehkan melintas.
Kebijakan ini umumnya diterapkan untuk mengurangi kemacetan, mengurangi polusi udara, dan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Namun, efektivitasnya bergantung pada sosialisasi, penegakan aturan, serta kesiapan infrastruktur pendukung.
Kalau beneran diterapin, sistem ganjil-genap ini bisa jadi solusi ampuh buat macet di Palembang. Tapi ya itu tadi, sosialisasi dan persiapan harus matang biar nggak bikin ribet di kemudian hari. Jadi, buat kalian yang tiap hari wara-wiri pakai kendaraan pribadi, mulai sekarang rajin-rajin deh cek kalender sama plat nomor sendiri. Jangan sampai udah dandan kece, siap berangkat, eh… malah lupa kalau plat nomornya lagi nggak boleh lewat! Kan males banget, tuh!.[***]
