Sumselterkini.co.id, – Kadang kita berpikir, “Kalau anak-anak sekarang udah pada tawuran, gimana nasib bangsa nanti?” Sering kali kita merasa seperti sedang menonton film laga, di mana pahlawan selalu datang terlambat, namun kenyataannya, kita yang harus berperan sebagai jagoan di dunia nyata.
Begitulah kira-kira gambaran betapa beratnya tugas Pemkot Palembang untuk menghadapi fenomena tawuran yang kian meresahkan. Tapi, ada kalanya, dalam usaha membangun karakter, jalan yang ditempuh bukan sekadar rapat di ruang ber-AC atau program-program yang hanya berjalan sekejap. Kadang, kita perlu turun ke lapangan atau lebih tepatnya, ke lapangan militer.
Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim, dengan penuh semangat, menjelaskan inisiatif Pemkot untuk mengatasi masalah tawuran melalui kerja sama dengan Yonif 200 Raider.
Konsepnya sederhana tapi mengena meretreat anak-anak yang bermasalah selama dua minggu di Yonif 200 Raider untuk dilatih dan dibina, agar mereka tidak hanya tahu cara bertahan hidup di jalanan, tetapi juga mengenal makna sejati dari bela negara.
“Seperti diketahui, Wali Kota Palembang Ratu Dewa ingin sekali meretreat anak-anak yang suka tawuran dan yang kelakuannya kurang baik selama dua minggu di Yonif 200 Raider,” ungkap Aprizal, dengan nada penuh harapan.
“Mereka akan dididik untuk memiliki karakter, ideologi, dan keimanan yang kuat, seperti pohon yang tumbuh dengan akar yang kokoh di tanahnya.”
Pernah dengar pepatah, “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian?” Mungkin ini yang dimaksud oleh Pemkot Palembang. Mereka ingin anak-anak ini merasakan sedikit “kerasnya” hidup di barak, agar nanti saat mereka kembali ke masyarakat, mereka bisa jadi lebih tangguh dan bijaksana. Karena, tak selamanya hidup ini mulus, ada kalanya kita harus menempuh jalan terjal sebelum sampai di puncak kebahagiaan.
Namun, dalam kunjungan tersebut, Aprizal juga mencatat bahwa fasilitas di Yonif 200 Raider masih perlu diperbaiki agar anak-anak bisa mendapatkan pengalaman yang lebih maksimal dan nyaman.
“Pemerintah Kota akan mensupport untuk perbaikan-perbaikan agar anak kita nanti mulai dari masuk sampai keluar bisa mendapatkan fasilitas yang nyaman,” kata Aprizal.
Asanya, setelah mereka kembali dari pelatihan ini, mereka bisa menjadi pemuda yang siap membangun Palembang, tidak hanya dari sisi fisik, tapi juga mental dan karakter yang tangguh.
Kalau kita pikir-pikir, mungkin inilah saatnya bagi kita semua untuk ikut membentuk anak-anak muda ini menjadi lebih baik. Mengingatkan mereka setiap perang yang kita hadapi bukan hanya perang fisik, tapi juga perang hati dan pikiran.
Sebagaimana kita tak bisa melawan musuh dengan kekuatan saja, tetapi dengan kebijaksanaan dan karakter yang kuat, begitu juga mereka yang terlibat dalam tawuran, butuh lebih dari sekadar hukuman. Mereka butuh pendampingan yang bisa membentuk mereka menjadi pribadi yang tangguh dan berkarakter, siap menghadapi tantangan hidup.
Kesimpulannya? Mungkin, tidak ada yang lebih penting bagi masa depan sebuah kota selain mendidik generasi mudanya dengan kebijaksanaan dan kasih sayang, serta memberi mereka kesempatan untuk menemukan jalan yang lebih baik. Jadi, mari kita berharap, semoga anak-anak yang menjalani program ini bisa kembali sebagai pribadi yang lebih baik, penuh semangat, dan siap menjadi pemuda-pemuda yang membanggakan Kota Palembang. Kalau kata orang bijak, “Kebaikan yang dimulai dengan niat, akan berbuah manis di kemudian hari.”.[***]