Sumselterkini.co.id Palembang sedang berbenah. Kota yang dikenal dengan sejarah dan budayanya yang kaya ini bersiap menghadapi perubahan besar di tahun 2025.
Pemerintah Kota tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan perkotaan—mereka bergerak cepat untuk mengubah wajah Palembang menjadi lebih tertata, nyaman, dan estetis. Tak hanya mempercantik tampilan kota, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih layak huni bagi warganya.
Melalui visi 100 hari kerja Wali Kota, berbagai program strategis telah dirancang. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Aprizal Hasyim, menegaskan upaya ini melibatkan revitalisasi taman kota, penanganan halte yang rusak akibat vandalisme, serta penertiban reklame ilegal yang merusak estetika kota. Dengan langkah-langkah ini, Palembang tidak hanya menjadi lebih indah, tetapi juga lebih fungsional bagi masyarakat dan wisatawan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penataan taman kota, terutama taman-taman yang berada di bawah jalur Light Rail Transit (LRT). Kini, dengan telah diserahterimakannya pengelolaan taman dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kota Palembang, pemkot memiliki wewenang penuh untuk melakukan pembenahan. Taman di Simpang Lima DPRD menjadi salah satu prioritas utama dalam proyek ini.
Keberadaan taman kota yang terawat bukan hanya mempercantik wajah Palembang, tetapi juga menyediakan ruang hijau bagi masyarakat. Dengan perencanaan yang baik, taman-taman ini bisa menjadi tempat rekreasi yang nyaman serta meningkatkan kualitas udara di perkotaan.
Vandalisme menjadi salah satu tantangan utama dalam penataan kota. Banyak halte yang dicoret-coret atau mengalami kerusakan, membuat wajah kota terlihat kumuh. Pemerintah tidak tinggal diam.
Aprizal menegaskan Dinas Perhubungan telah diarahkan untuk segera menangani halte-halte yang rusak. Tidak hanya perbaikan, tetapi juga upaya preventif seperti pemasangan kamera pengawas dan edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga fasilitas umum.
Jika langkah ini diterapkan dengan serius, Palembang bisa mengikuti jejak kota-kota besar lain yang berhasil mengatasi masalah vandalisme dengan pendekatan berbasis komunitas dan kebijakan tegas.
Selain itu, reklame yang tidak berizin atau sudah usang menjadi perhatian serius dalam upaya memperindah kota. Banyak papan reklame yang tak terawat atau melanggar aturan tata kota, sehingga merusak pemandangan.
Untuk itu, Pemerintah Kota Palembang berencana melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna menertibkan reklame yang tidak sesuai dengan regulasi.
Penertiban ini bukan hanya sekadar merapikan tampilan kota, tetapi juga memastikan bahwa pemasangan reklame mengikuti aturan dan tidak membahayakan pengguna jalan. Dengan tata kelola reklame yang lebih baik, Palembang bisa memiliki wajah kota yang lebih bersih, modern, dan tertata.
Program “Jamu”
Selain estetika kota, infrastruktur juga menjadi prioritas dalam penataan Palembang. Program “Jamu” atau Jalan Mulus yang dicanangkan Wali Kota bertujuan untuk memastikan kondisi jalan-jalan di kota ini dalam keadaan baik. Banyak ruas jalan yang mengalami kerusakan, terutama akibat proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Namun, pemerintah memastikan bahwa jalan-jalan yang terdampak akan segera diperbaiki tahun ini.
Kondisi jalan yang baik tidak hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga mendukung mobilitas masyarakat serta pertumbuhan ekonomi kota. Jalan yang mulus adalah cerminan dari tata kelola kota yang baik dan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan warganya.
Oleh sebab itu, langkah cepat yang dilakukan Pemerintah Kota Palembang dalam penataan kota ini patut diapresiasi. Perbaikan estetika kota bukan sekadar mempercantik tampilan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan layak huni bagi warga.
Namun, upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari masyarakat. Vandalisme yang kerap terjadi, misalnya, menjadi tantangan yang terus berulang. Tanpa adanya kesadaran dan rasa memiliki dari warga, halte yang telah diperbaiki bisa kembali rusak dalam waktu singkat. Oleh karena itu, pendekatan edukatif dan penerapan sanksi tegas bagi pelanggar perlu diterapkan secara konsisten.
Selain itu, dalam menertibkan reklame ilegal, pemerintah perlu mengedepankan transparansi dan kerja sama dengan pelaku usaha. Dengan pendekatan yang lebih terstruktur, regulasi yang dibuat akan lebih mudah dipatuhi, sehingga tidak hanya berdampak pada estetika kota, tetapi juga meningkatkan pendapatan daerah.
Palembang memiliki potensi besar untuk menjadi kota modern yang tetap mempertahankan identitas budayanya. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, kota ini bisa berkembang menjadi lebih bersih, hijau, dan tertata. Mari bersama-sama menjaga dan mendukung perubahan positif ini demi masa depan Palembang yang lebih baik!.[***]
