Sumselterkini.co.id, – Fajar baru saja merekah di langit Palembang ketika Wali Kota Ratu Dewa melangkah keluar, menyusuri jalanan kota yang masih sunyi, kemarin.
Namun, perjalanannya pagi itu bukan sekadar olahraga biasa. Setiap pijakan yang ia ambil membawa arti, setiap pandangan yang ia layangkan menandakan perhatian mendalam terhadap wajah kota yang ia pimpin.
Ditemani sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), langkahnya membelah jalan dari Tanjung Barangan, melewati Parameswara, Demang Lebar Daun, hingga ke Rumah Dinas Wali Kota di Kambang Iwak. Ini bukan sekadar rute biasa. Ini adalah jalur inspeksi langsung, di mana setiap detail—dari tumpukan sampah yang tak pada tempatnya hingga drainase yang tersumbat—menjadi catatan tersendiri dalam benaknya.
“Saya ingin memastikan setiap sudut kota ini terkelola dengan baik,” ujarnya sembari menunjuk ke arah baliho yang terpasang sembarangan. Sampah, tata ruang, hingga kemacetan, semuanya ada dalam daftar perhatiannya.
Ia tak ingin sekadar mendengar laporan di meja kerja; ia ingin melihat sendiri, merasakan denyut nadi kota ini di antara warganya.
Lebih dari sekadar inspeksi, langkah kaki Ratu Dewa mencerminkan sebuah filosofi kepemimpinan yang nyata. Ia tak ingin hanya mengandalkan kebijakan di atas kertas, tetapi memastikan bahwa kebijakan itu hidup di lapangan. Pohon-pohon yang mati tak hanya ditebang, tetapi harus segera diganti dengan yang baru.
Kemacetan tak hanya dikeluhkan, tetapi harus dicari solusinya dengan melibatkan berbagai pihak.
Kegiatan ini juga menjadi tolok ukur bagi jajaran OPD. Apakah mereka mampu mengelola waktu dengan baik? Sejauh mana koordinasi lintas instansi berjalan efektif? Bagaimana peran masyarakat dalam turut menjaga kebersihan dan keteraturan kota? Semua ini bukan sekadar tugas administratif, tetapi wujud nyata dari kepemimpinan yang berdampak.
Langkah kecil di subuh itu mengandung pesan besar: perubahan tidak datang dalam sekejap, tetapi harus dimulai dari kesadaran dan tindakan konkret.
Dari jalanan yang ia telusuri, tergambar harapan akan Palembang yang lebih tertata, lebih bersih, dan lebih nyaman bagi warganya.
Kini, tantangan terbesarnya adalah kesinambungan. Sebab, kota yang maju bukan hanya soal infrastruktur yang megah, tetapi juga kepedulian yang konsisten dari pemimpinnya dan partisipasi warganya.[***]
