Sumselterkini.co.id.- Biasanya kalau kita lihat Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, pasti tampil necis dengan batik atau jas resmi. Tapi kali ini beda, Pak Wali tiba-tiba berubah jadi “tentara sehari” di acara penutupan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 di Pondok Pesantren Thawalib Sriwijaya, Kecamatan Gandus, Kamis (20/3/2025).
Beliau terlihat tampil macho dengan baju kehormatan TNI. Kalau sekilas lihat, bisa-bisa dikira komandan yang siap tempur,ini bukan perang beneran, tapi perang melawan masalah-masalah kota.
Acara yang berlangsung sejak 19 Februari sampai 20 Maret 2025 ini bukan sekadar formalitas. Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, dengan bangga menutup acara ini sambil menekankan gotong-royong adalah DNA bangsa Indonesia. Nggak salah, sih, Palembang memang makin mantap menuju kota metropolitan tapi tetap menjunjung tinggi kebersamaan.
Ratu Dewa sendiri ngasih jempol buat TMMD. Katanya, program ini klop banget sama rencana Pemkot Palembang. Selain bikin infrastruktur makin kinclong, TMMD juga jadi ajang sinergi antara Pemkot dan TNI. Siapa sangka tentara dan pemerintah bisa duet keren buat warga?
Dan yang lebih mantap, TMMD nggak bakal berhenti di sini. Dewa bocorin kalau bakal ada program lain yang melibatkan TNI, termasuk urusan perbaikan rumah tak layak huni dan penanggulangan sampah menjadi isu yang sering bikin warga ngelus dada.
Dari 19 Februari sampai 20 Maret 2025, TMMD membawa sederet perubahan yang bikin warga senyum lebar. Bayangkan, jalan yang tadinya mirip lintasan motocross, sekarang udah mulus kayak aspal sirkuit.
Rumah-rumah warga yang dulu masuk kategori ‘bikin galau’, kini makin layak dihuni. Dan yang paling keren. Semangat gotong royong yang mulai pudar, kini hidup lagi berkat aksi bareng TNI, Pemkot, dan masyarakat.
“Gotong royong ini warisan asli kita. Palembang boleh maju, boleh jadi kota metropolitan, tapi kalau rasa kebersamaan hilang, ya, apa gunanya?” ujar Pangdam.[***]
