Palembang Terkini

Banjir & Wali Kota, Antara Tanggung Jawab & Harapan

foto : ist

Sumselterkini.co. id, -Pagi masih gelap, azan Subuh baru saja berkumandang. Namun, di tengah dinginnya udara sisa hujan deras yang mengguyur sejak malam, langkah kaki Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, tak tertahan untuk turun langsung ke jalan. Dengan mengenakan pakaian sederhana dan wajah penuh keseriusan, ia bergegas menuju titik-titik banjir yang merendam sejumlah kawasan di Kota Palembang.

Setibanya di Simpang Polda, genangan air terlihat masih cukup dalam. Beberapa kendaraan terpaksa melambat, bahkan ada yang memilih berhenti menunggu air surut. Ratu Dewa berdiri di tepian, memperhatikan dengan saksama kondisi di lapangan. Tanpa ragu, ia melanjutkan langkahnya menuju Skip Bendung, memastikan pompa air berfungsi optimal guna mempercepat penyusutan banjir.

Namun, air bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi. Beberapa warga terlihat mengungsi, wajah mereka penuh kecemasan. Di Kawasan Jalan Ali Gatmir dan Alang-Alang Lebar, genangan air telah memasuki rumah-rumah warga. Anak-anak duduk di atas meja, sementara orang tua mereka berusaha menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dipindahkan.

“Bapak, hujan lebat begini lagi ya?” tanya seorang anak kecil dengan polosnya kepada ibunya yang tampak sibuk mengemasi barang. Pertanyaan sederhana yang menyayat hati itu menjadi gambaran betapa banjir telah menjadi ancaman yang terus menghantui mereka.

Ratu Dewa yang menyaksikan langsung kondisi ini pun tak tinggal diam. Dengan suara tegas namun penuh empati, ia meminta seluruh jajaran pemerintahan, mulai dari dinas terkait hingga perangkat kecamatan dan kelurahan, untuk tidak tinggal diam. “Jangan tidur dulu! Kita harus bergerak cepat menangani ini,” ujarnya.

Sambil berdiskusi dengan timnya, Dewa menginstruksikan agar saluran air yang tersumbat segera dibersihkan dan pompa air terus dioptimalkan. Selain itu, ia meminta laporan berkala mengenai kondisi banjir di berbagai wilayah, baik yang mulai surut maupun yang masih tinggi.

“Saya manusia biasa, tetapi saya bersama unsur pemerintahan berupaya semaksimal mungkin. Hujan dengan intensitas tinggi memang sulit dikendalikan, tapi kita harus punya langkah strategis untuk mengurangi dampaknya,” tegasnya.

Banjir di Palembang bukan hanya soal curah hujan tinggi, tetapi juga sistem drainase yang belum sepenuhnya optimal. Saluran air yang tersumbat dan minimnya daerah resapan memperlambat penyusutan air. Pemerintah merancang langkah jangka pendek, mulai dari pembersihan drainase, pengerukan sungai, hingga pemanfaatan pompa air yang lebih maksimal. Sementara untuk jangka panjang, upaya perbaikan sistem tata kelola air terus dipersiapkan.

Warga berharap, aksi nyata ini tidak hanya menjadi respons sesaat ketika banjir melanda, tetapi juga menjadi awal dari perubahan besar. “Kami ingin solusi, bukan hanya bantuan saat banjir. Semoga ini bukan hanya janji, tetapi benar-benar ada perubahan,” ujar salah seorang warga yang rumahnya terendam air.

Ketika matahari mulai naik, air di beberapa titik memang mulai surut. Namun, di tempat lain, genangan masih bertahan. Ratu Dewa tetap di lapangan, memastikan semua langkah berjalan sebagaimana mestinya.

Dan pada akhirnya pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menerapkan langkah-langkah ini agar banjir di Palembang dapat dikendalikan dengan lebih baik, selain itu dengan langkah konkret dan kerja sama antara pemerintah serta masyarakat, banjir bukanlah masalah tanpa solusi.

Jadi perlu aksi nyata, bukan hanya reaksi, agar Palembang tak lagi kebanjiran setiap musim hujan. Saatnya bergerak bersama, karena kota yang bebas banjir adalah tanggung jawab kita semua!,  dengan tekad kuat dan kerja nyata, harapannya, Palembang bisa lebih siap menghadapi tantangan banjir ke depan. Amin.. [***]

 

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com