Event Catur Gratis Musi Banyuasin 2025 meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-80. Sistem Swiss 6 babak, 100 peserta, kategori umum & instansi, pakai timer dari HP sendiri!.
Di saat sebagian besar masyarakat sedang sibuk cari baju merah putih dan mencoba merayu tukang seblak buat diskon kemerdekaan, Kabupaten Musi Banyuasin justru punya gebrakan lain: turnamen catur!. bukan sembarang catur, tapi catur yang dimainkan dengan kecepatan setara mikirin alasan kalau ketahuan mantan stalking story.
Percasi Muba, yang dipimpin H. Ahmadi SE, ngadain turnamen ini bukan cuma buat gaya-gayaan. Ini semacam gladi resik buat para pecatur yang bentar lagi bakal berperang di Porprov. Dan seperti kata pepatah, “Sebelum berperang di medan laga, sebaiknya uji nyali di papan bidak hitam putih.”
Turnamen ini pake sistem Swiss 6 babak. Buat yang belum akrab, sistem Swiss itu bukan sistem perbankan atau tempat nyimpen tabungan istri kedua, tapi sistem pertandingan yang mempertemukan peserta dengan skor setara. Jadi makin menang, makin ketemu lawan yang bisa bikin kepala serasa diremas kuda hitam.
Setiap peserta dikasih waktu 25 menit. Kedengeran santai, tapi di dunia catur, 25 menit itu setara pacaran LDR kelihatannya lama, tapi tiba-tiba udah bubar karena salah langkah.
Pendaftaran dibuka dari 7 Agustus sampai 13 Agustus 2025, dan kabar baiknya gratis!,tapi jangan senang dulu. Seperti kata pepatah lama, “Tak ada makan siang gratis di dunia ini, kecuali kamu bawa fotokopi KTP Muba.”
Peserta umum cukup bawa KTP, tapi kalau kamu utusan instansi, harus ada surat tugas juga. Jadi kalau kamu niat ikut dari Dinas Kebersihan, pastikan surat tugasmu bukan cuma surat izin ambil galon.
Ketua Pelaksana, H. Riki Junaidi, yang juga merangkap sebagai Kepala Dinas PTSP Muba, udah wanti-wanti yang dapet giliran buah putih harus bawa papan catur dan timer. Tapi timer-nya nggak harus beli di toko olahraga, cukup download dari smartphone. Jadi jangan malu kalau lawan kamu make timer dari HP bekas pacarnya asal jangan masih ada notifikasi “Aku kangen, balikan yuk.”
Kategori dibagi dua umum dan instansi, jumlah peserta dibatasi cuma 100 orang, jadi kalau kamu telat daftar, jangan salahkan nasib, salahkan dirimu sendiri yang lebih sibuk main Mobile Legends daripada ngisi formulir.
Yang menarik, ada beberapa atlet top Muba yang juga bakal ikut, jangan kaget kalau kamu yang biasanya main catur sambil ngemil kerupuk tiba-tiba ketemu lawan yang kalo jalanin benteng serasa lempar surat PHK.
Catur itu bukan cuma adu strategi, tapi juga adu ekspresi. Kadang, lawan main yang diem-diem bae bisa lebih menakutkan dari gebetan yang bilang “kita temenan aja ya.” Maka dari itu, turnamen ini juga bisa jadi ajang memperluas jaringan. Siapa tahu kamu ketemu jodoh sefrekuensi sama-sama suka catur dan sama-sama nggak punya mantan yang drama.
Turnamen ini bukan cuma soal siapa menang, siapa kalah, tapi lebih dari itu bagaimana kita belajar berpikir sebelum melangkah, merencanakan masa depan dalam tiap gerakan, dan menerima kekalahan dengan elegantanpa banting papan dan melempar bidak ke penonton.
Seperti kata pepatah catur “Jangan buru-buru jalan kuda kalau kamu belum tahu siapa yang di belakangmu bisa-bisa itu benteng lawan”
Turnamen catur di Muba ini bisa jadi hiburan, ajang pemanasan, bahkan pelajaran hidup, karena hidup, pada akhirnya, mirip catur. Kadang kita jadi raja, kadang jadi pion, dan kadang jadi korban cinta segitiga antara menteri, benteng, dan keputusan yang terburu-buru.
Jadi, kalau kamu warga Muba dan punya KTP yang belum expired, buruan daftar. Siapa tahu ini jalanmu menuju Porprov, atau minimal… ngalahin mantan yang dulu pernah bilang kamu kurang strategi.
Akhir kata, ingatlah di papan catur, hidup terasa sederhana cuma dua warna, dua sisi, dan seribu kemungkinan. Tapi di balik itu, ada tawa, dagelan, dan kisah kocak yang bisa kita bawa pulang bersama catur dari HP dan kisah cinta yang (lagi-lagi) nyaris menang, tapi gagal di langkah ke-5.[***]