Sumselterkini.co.id, Musi Rawas – Timnas All Star yang dihuni rata-rata mantan pemain Timnas kembali ‘menelan korban’. Kali ini Old Star Musi Rawas mencukur tim besutan Nasir Salasa dengan skor telak 5-0 pada turnamen Alex Noerdin Cup 2019.
Cristian Carrasco mencetak quattrick di laga ini, dengan mencetak gol pada menit ke-10, 25, 26 dan 53. Dan satu gol tambahan dicetak Ronald Fagundes dari titik putih menit ke-29. Bomber berjuluk ‘spiderman’ menjadi top skore sementara dalam skuad Timnas All Star dengan 16 gol dari 10 pertandingan.
Seperti halnya di lima kabupaten/kota sebelumnya, di Kabupaten Musi Rawas juga digelar festival U-12, U-14 dan coaching clinic.
Untuk festival U-12 dan U-14 diikuti 32 tim, rekor yang sama dengan torehan di Muara Enim.
Bupati Musi Rawas Hendra Gunawan dalam sambutannya mengatakan, turnamen Alex Noerdin Cup sangat positif dan perlu didukung.
“Musi Rawas memang punya animo yang besar di dunia sepakbola. Di Mura ini, SSB menjamur, meski dana minim di SSB, tapi karena hobi terus bertambah,” katanya.
Keberadaan Persimura di Liga 3, juga menjadi magnet kuat bagi pemain sepakbola usia dini untuk terus berlatih dan bercita-cita ingin menjadi pemain sepakbola.
Hendra Gunawan Bupati Musi Rawas inj juga menyebut, jika ia saat masih duduk di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, juga kerap bermain sepakbola.
Ia bahkan pernah bermain di dalam tim Persimura. Namun, sang bupati akhirnya memilih fokus pada dunia pendidikan.
“Makanya saat mendengar ada Timnas All Star mengunjungi Mura dalam ajang Alex Noerdin Cup, saya sangat senang dan bangga. Banyak acara yang batal saya ikuti hanya untuk bermain melawan Timnas All Star,” ucapnya.
Selain itu, ini menjadi turnamen yang langka juga. Alex Noerdin Cup, memberikan motivasi gairah sepakbola di daerah-daerah.
Ketua Panitia Penyelenggara Alex Noerdin Cup, Eddy Sofyan juga mengulas memori perjalannya dan pemain Timnas All Star. Dia bersama pemain Timnas All Star, di masa anak-anak dan remaja sangat suka bermain sepakbola. Tapi, bedanya Eddy dan bersama pemain Timnas lainnya terus melanjutkan profesi itu.
“Kita yakin, jika bapak bupati melanjutkan sebagai pemain sepakbola. Pasti akan membela Timnas dan masuk di antara kami,” kata Eddy.
Namun, meski kini rata-rata pemain tidak lagi membela Timnas, akan tetapi mereka masih punya pengalaman dan skill yang bisa mereka berikan kepada anak-anak di Sumsel, baik saat festival ataupun coaching clinic.
“Pemain Timnas All Star ini, rata-rata pelatih SSB, jadi mereka mengerti sekali melatih pemain U-12 dan U-14. Alex Noerdin Cup, memberikan edukasi bagaimaana bermain sepakbola yang benar. Itulah kenapa ada festival dan coaching clinik pada anak usia 12 tahun dan 14 tahun, dan sore harinya ada pertandingan Timnas All Star melawan tim lokal, jadi anak-anak ini melihat langsung cara bermain sepakbola yang benar,” jelasnya.[**]
Penulis : One