MENTERI Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyoroti sepak bola kungfu yang terjadi dalam laga uji coba AHHA PS Pati FC kontra Persiraja Banda Aceh di Lapangan Pancoran Soccer Field beberapa waktu lalu. Menpora Amali kecewa dengan aksi tidak terpuji tersebut, padahal saat ini sepak bola sedang menuju kearah yang lebih baik.
“Tentang kejadian yang sempat heboh itu, saya kira sepak bola kita ini mulai ditata menuju kearah yang lebih baik. Kita mulai menumbuhkan kepercayaan publik terhadap sepak bola, ada kejadian kelakuan tidak profesional yang dilakukan pemain profesional,” kata Menpora Amali di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (12/9/2021).
Menpora Amali menilai, selain memiliki fisik dan teknik bagus, pesepak bola profesional juga harusnya memiliki sikap dan mental yang baik. Itu dinilai sangat penting dalam jiwa sebagai ‘seniman’ lapangan hijau.
“Nah, pembinaan sepak bola kita menyangkut itu semua. Bukan yang terampil dalam mencetak gol, bagus dalam bertahan dan sebagainya. Kita tidak cukup sampai disitu. Harus punya mental dan attitude yang bagus,” ujar Menpora Amali.
Lebih lanjut, Menpora Amali pun meminta kepada PSSI agar skuad Tim Nasional Indonesia diisi dengan pesepak bola yang betul-betul profesional. Jangan sampai ada oknum yang mencoreng nama baik tim Merah Putih.
“Semua pemain berkeinginan untuk main di timnas. Saya nitip, bagi mereka yang main di kompetisi, kalau mental dan attitude kurang baik seperti contoh tersebut, itu tolong dipertimbangkan betul untuk masuk ke timnas,” tegas Menpora Amali.
“Sebaik apapun pemain kalau mental dan attitude tidak bagus, maka menurut saya tak pantas berada di timnas. Terus terang saya memberi dukungan penuh kepada Ketum PSSI, karena kita mulai dapat kepercayaan dari publik. Ini harus dijaga betul. Maunya ini didengar oleh semua pemain profesional. Pemain profesional, perilaku juga harus profesional,” tambah Menpora Amali.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriwan juga menyayangkan insiden tersebut terjadi. Dia berharap hal serupa itu tidak terjadi lagi. Iriawan juga menyampaikan kekecewaannya atas tindakan dua pemain profesional milik klub AHHA PS Pati, Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun.
“Mereka tidak melapor saat pertandingan itu. Kalau melapor ada perangkat pertandingan yang memonitor. Yang jelas itu sudah dievaluasi. Itu oknum. Saya juga sangat kecewa, kok pemain seperti itu masih ada di zaman sekarang,” pungkas Iriawan.[***]