Sumselterkini.co.id,- Timnas Indonesia resmi memulai perjalanan mereka menuju laga krusial melawan Australia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sydney akan menjadi medan tempur yang penuh tantangan, mengingat Australia adalah salah satu kekuatan utama di Asia yang punya pengalaman tampil di Piala Dunia. Meski demikian, Indonesia tak datang dengan tangan kosong. Gelombang pertama pemain yang sudah berangkat adalah Thom Haye, Justin Hubner, Sandy Walsh, dan Rafael Struick. Keempat pemain ini punya pengalaman bermain di liga top Eropa dan Asia, yang menjadi modal penting dalam menghadapi tekanan di laga besar seperti ini.
Keempat pemain ini datang dengan kondisi prima, berkat menit bermain reguler di klub masing-masing. Thom Haye, yang baru saja tampil penuh selama 90 menit dalam laga Almere City melawan NAC Breda di Liga Belanda, menunjukkan bahwa kebugarannya tetap terjaga meski harus segera bertolak ke Sydney. Sebagai gelandang, Haye memiliki peran vital dalam membangun serangan dan menjaga keseimbangan permainan. Keputusannya untuk langsung bergabung dengan timnas tanpa banyak jeda menunjukkan profesionalisme tinggi dan kesiapan fisik yang luar biasa. Kehadiran Haye di lini tengah bisa menjadi pembeda, terutama dalam menjaga distribusi bola melawan lini tengah Australia yang dikenal kuat secara fisik.
Sementara itu, Justin Hubner, bek muda berbakat yang kini membela Wolves U-21, juga menunjukkan performa solid dengan tampil penuh dalam kemenangan 1-0 timnya atas Reading U-21. Hubner dikenal sebagai bek yang agresif dalam duel udara dan memiliki kemampuan distribusi bola yang baik dari lini belakang. Australia, yang mengandalkan permainan direct dengan umpan-umpan panjang dan bola-bola mati, tentu akan menjadi tantangan bagi Hubner. Namun, jika ia mampu mempertahankan level permainannya seperti di klub, ia bisa menjadi tembok kokoh bagi pertahanan Timnas Indonesia.
Di sisi lain, Sandy Walsh datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah berkontribusi dalam kemenangan Yokohama Marinos di ajang AFC Champions League. Bermain penuh selama 90 menit dan mencatatkan assist dalam kemenangan 4-1 atas Shanghai Port menunjukkan bahwa Walsh masih berada dalam performa terbaiknya. Sebagai bek kanan yang juga bisa bermain sebagai bek tengah, fleksibilitasnya sangat berguna bagi skema Patrick Kluivert. Australia dikenal memiliki winger cepat dan fisik yang kuat, sehingga Walsh akan menjadi kunci dalam meredam serangan dari sisi sayap lawan.
Rafael Struick, yang kini bermain di Brisbane Roar, memiliki keuntungan tersendiri dibanding pemain lain karena sudah terbiasa dengan atmosfer sepak bola Australia. Terakhir kali ia bermain saat timnya ditahan imbang 1-1 oleh Adelaide United, dan adaptasinya di A-League bisa menjadi nilai plus bagi timnas. Struick bisa membantu Indonesia dalam memahami gaya bermain Australia dari dalam, serta memberikan keunggulan dalam membaca pola permainan lawan. Jika dimainkan, ia bisa menjadi opsi menarik baik sebagai penyerang maupun winger untuk memanfaatkan celah di pertahanan Socceroos.
Keempat pemain ini hanyalah gelombang pertama dari total 29 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert. Pemain lain yang berbasis di Eropa akan menyusul setelah menyelesaikan kewajiban mereka di klub masing-masing, dengan jadwal keberangkatan mulai Minggu (16/3) hingga Senin (17/3). Begitu juga dengan pemain dari Liga 1 Indonesia, yang langsung terbang ke Sydney tanpa singgah di Jakarta. Langkah ini menunjukkan fokus penuh timnas pada pertandingan, menghindari gangguan dan memastikan semua pemain bisa beradaptasi langsung dengan kondisi di Australia. Keputusan ini juga mencerminkan pendekatan modern dalam persiapan tim nasional, di mana aspek kebugaran dan adaptasi cuaca menjadi prioritas utama.
Patrick Kluivert dan staf kepelatihan telah menyiapkan program latihan intensif untuk memastikan seluruh pemain siap tempur. Dengan komposisi skuad yang sebagian besar sudah terbiasa bermain di liga-liga kompetitif, proses adaptasi terhadap taktik diyakini akan berjalan lebih cepat. Australia dikenal sebagai tim yang mengandalkan permainan fisik dan pressing tinggi, sehingga Indonesia harus siap menghadapi tekanan sejak menit pertama. Dalam laga ini, kecerdasan dalam mengolah bola dan ketenangan dalam duel-duel satu lawan satu akan menjadi faktor penentu.
Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan momen penting yang bisa membuka jalan lebih lebar menuju Piala Dunia 2026. Jika Indonesia mampu mencuri poin di kandang Australia, itu akan menjadi sinyal kuat bahwa Garuda telah naik level dalam peta sepak bola Asia. Apakah Indonesia bisa membuat kejutan di Sydney? Dengan persiapan matang dan mentalitas bertarung yang kuat, Timnas Garuda siap menghadapi tantangan besar ini.[***]
