Sumselterkini.co.id,- Di sudut kota Sydney yang masih diselimuti hawa pagi, satu per satu pemain Timnas Indonesia turun dari kendaraan tim. Wajah-wajah lelah selepas perjalanan panjang dari berbagai penjuru dunia perlahan berubah menjadi senyum dan tatapan penuh semangat. Tak ada waktu buat jet lag. Tak ada ruang buat keluhan. Mereka datang bukan untuk jalan-jalan, tapi buat bertarung. Garuda sudah komplet, dan Australia harus bersiap!
Skuad Garuda ini bukan sekadar kumpulan pemain biasa. Mereka adalah prajurit sepak bola yang datang dari berbagai liga dunia dengan satu tujuan: membawa Indonesia melangkah lebih jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Salah satu nama yang paling ditunggu, Emil Audero, akhirnya tiba dari Italia. Kiper tangguh ini baru saja menghadapi laga berat bersama Palermo di Serie B, di mana timnya kalah dramatis 2-3 dari Cremonese. Tanpa jeda panjang, Emil langsung terbang ke Sydney, membawa pengalaman dan mentalitas petarung khas sepak bola Italia.
Tak jauh berbeda, Joey Pelupessy datang dari Belgia usai membela Lommel SK yang harus mengakui keunggulan Patro Eisden. Namun, ada satu pemain yang tiba dengan aura kemenangan: Dean James. Bek asal Go Ahead Eagles itu bergabung dengan Timnas usai membantu timnya menang 1-0 atas Willem II di Eredivisie Belanda.
Tapi, bukan cuma mereka yang membawa pengalaman dari Eropa. Thom Haye hadir dari Belanda, Justin Hubner datang dari Inggris, dan Sandy Walsh baru saja mencetak assist dalam kemenangan besar Yokohama Marinos di Liga Champions Asia. Sementara itu, Rafael Struick menyusul dari Australia setelah membela Brisbane Roar.
Kini, semua sudah berkumpul. Sydney jadi saksi, Indonesia siap tempur.
Setelah skuad lengkap, Patrick Kluivert langsung merancang strategi. Tak ada waktu buat bersantai. Australia dikenal sebagai tim yang tangguh, punya postur besar, stamina luar biasa, dan pengalaman lebih banyak di level internasional. Tapi Garuda punya sesuatu yang berbeda: kombinasi pemain berbakat, semangat tak kenal menyerah, dan taktik yang semakin berkembang di bawah Kluivert.
Cuaca Sydney yang masih cukup hangat juga jadi tantangan tersendiri. Latihan pertama langsung fokus ke adaptasi fisik dan strategi bertahan dari tekanan tinggi yang bakal dimainkan Socceroos. Kluivert paham, duel nanti nggak bakal gampang, tapi bukan berarti mustahil.
“Alhamdulillah, skuad kita sudah lengkap,” kata Sumardji, Manajer Timnas Indonesia. “Sekarang fokusnya biar mereka cepat menyatu dan siap tempur di laga nanti.”
Pertandingan lawan Australia ini bukan sekadar laga biasa. Ini adalah ajang pembuktian bahwa Indonesia bukan lagi tim yang bisa diremehkan di Asia. Garuda datang dengan skuad terbaik, pengalaman internasional, dan hasrat untuk membuat sejarah.
Australia boleh jadi tuan rumah, tapi Indonesia nggak akan datang sebagai tamu yang sopan. Ini adalah laga hidup-mati, dan Garuda siap terbang tinggi di langit Sydney! 20 Maret 2026, catat tanggalnya. Indonesia nggak main-main.[***]
