75 negara telah memastikan diri mengikuti turnamen Bowling World Cup (BWC) di Palembang. Jumlah tersebut lebih sedikit dari target panitia yang ingin memecahkan rekor peserta terbanyak yang pernah dihelat di Singapura yakni, 98 negara.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Sumsel, Akhmad Najib mengatakan 75 negara peserta berasal dari 5 zona yakni American Zone, European Zone, Africa Zone, Asian Zone dan Caribian Zone. “Satu negara mengirimkan satu putra dan putri. Jadi untuk pebowlingnya saja 150 orang,” kata Najib usai memimpin rapat kesiapan kejuaraan dunia International 55th Qubica AMF Bowling Cup 2019, kemarin.
Najib mengatakan panitia memiliki waktu persiapan efektif 3 bulan. Sehingga, kebutuhan untuk perhelatan bisa dipersiapkan dengan baik. “Kita masih punya waktu untuk memantapkan, mempersiapkan dan merancang segala sesuatunya,” ujarnya.
Najib menuturkan setiap atlet nantinya bakal didampingi Liaison Officer (LO). Mereka yang nantinya akan berkomunikasi dengan atlit dan official mengenai segala kebutuhannya. “Nantinya atlit dan official akan disambut mulai dari bandara. Mereka akan menggunakan LRT Sumsel sebagai alat transportasi menuju penginapan. Teknisnya nanti akan dimatangkan lagi,” terangnya.
Dijelaskan Najib, BWC nantinya akan memberikan dampak ekonomi yang tinggi. Mulai dari tingkat kunjungan wisatawan asing dan keterisian kamar hotel. “Bayangkan saja. Satu negara diprediksi akan membawa paling tidak 10 orang. Belum lagi suporter dan pecinta bowling dari seluruh dunia akan berkumpul di Palembang,” ungkapnya.
Sekretaris PB PBI Aswin Liman Santoso mengatakan penyelenggaraan BWC 2019 merupakan yang kedua digelar di Indonesia sejak 39 tahun yang lalu. Even pertam dihelat 1980 yang lalu dengan Jakarta sebagai tuan rumah. “Waktu itu hanya diikuti 39 negara. Harapannya penyelenggaraan tahun ini bisa lebih baik lagi,” ungkapnya.
Aswin mengatakan Palembang telah terbukti sebagai tuan rumah berbagai perhelatan olahraga internasional. “Baik venue dan fasilitas pendukungnya sudah berstandar internasional. Khusus untuk venuenya, sudah mendapat sertifikasi dari badan olahraga bowling dunia,” terangnya.
Ketua PBI Sumsel Kurmin Halim menuturkan pasca pertemuan, panitia nantinya akan memperkuat lagi koordinasi. Perhelatan Asian Games tahun lalu menjadi modal yang cukup kuat untuk penyelenggaraan BWC 2019 yang bakal digelar 16-24 November mendatang. “Asian Games lalu kita mampu jadi tuan rumah yang baik. Saya yakin ini bisa jadi modal yang kuat untuk pelaksanaan turnamen dunia mendatang,” kata Kurmin.
Konsentrasinya saat ini mempromosikam kegiatan sehingga mendapat perhatian dari seluruh kalangan. “Melalui even ini, masyarakat yang tadinya awam tentang Bowling bisa lebih mengenal lagi. Sehingga akan berdampak terhadap perkembangan olahraga Bowling di Indonesia khususnya di Palembang,” pungkasnya. [**]