SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – Kepedulian Gubernur Sumsel Herman Deru terhadap insan olahraga asal Sumsel sepertinya tak perlu diragukan lagi. Rabu (24/10/2018) sore, misalnya, HD langsung mengucurkan bonus masing-masing Rp 100 juta bagi para atlet yang bertanding di ajang Asian Paragames.
Kabar gembira tersebut disampaikannya saat rombongan atlet Asian Paragames asal Sumsel beraudiensi di ruang rapat gubernur Rabu sore.
Rombongan ini datang dan diketuai oleh Ryan Yohari yang juga jawara dunia paralimpic cabor Bulutangkis. Ryan Yohari selaku ketua NPC menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan mereka, tak lupa ia menjelaskan tentang organisasi NPC dan para atlet peraih medali diajang Asian Paragames.
“Dahulu organisasi ini bernama BPOC ( Badan Pembina Olahraga Cacat), tetapi karena tidak boleh lagi menggunakan istilah cacat, maka bergantilah nama menjadi NPC (Nasional Paralimpic Comite) pada tahun 2015. Sebelum berganti nama menjadi NPC, dulunya kami masih di bawah naungan KONI, dan sekarang telah berdiri sendiri setara dengan KONI, tetapi kami menaungi para atlet disabilitas. Kami juga berhasil meraih prestasi pada cabang olahraga Atletik (1 emas), Renang (1 emas, 1 perak, 2 perunggu), Catur (5 emas, 3 perak, 2 perunggu), Bowling (1 emas, 1 perunggu), dan Tennis meja (1 perunggu) semua totalnya 8 emas, 5 perak, 5 perunggu dibawa oleh atlet asal Sumsel.” jelasnya.
Semasa berdirinya NPC sejak 2015, sangat banyak kendala yang diutarakan beliau kepada Gubernur Sumsel terutama saat sudah tidak lagi bersama KONI. Ia mengibaratkan NPC saat sudah tidak bersama KONI, NPC seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Selaku Ketua NPC, banyak harapan yang diutarakan kepada Herman Deru, terutama masalah hak sebagai atlet yang telah menorehkan prestasi dan pembinaan jangka panjang untuk generasi selanjutnya. “Penghargaan tidaklah hanya sekedar materi, tetapi kami ingin mendapatkan hak yang sama dengan atlet yang lain. Kami percaya dibawah kepemimpinan Gubernur baru, kami akan mendapatkan hak dan perlakuan yang sama.” ujarnya.
Merespon hal ini, HD sangat terharu dan bangga atas semangat yang ditunjukan oleh para atlet. Rasa bangga dan haru itu jelas tergambar dari raut wajah orang nomor satu di Sumsel ini.
“Terimakasih sekali saya dapat dipertemukan dengan orang-orang yamg luar biasa seperti kalian. Walaupun saya kemarin tidak sempat hadir langsung, tetapi saya selalu menyaksikan di televisi perjuangan kalian. Dan terimakasih juga atas prestasi yang kalian raih dan mengharumkan nama Sumsel, Emas Perak Perunggu semuanya membuat kami bangga.” ujar HD dengan penuh semangat.
Menanggapi hal yang disampaikan oleh Ketua NPC tentang perbedaan perlakuan dan hak yang didapat, HD mengaku tidak ingin adanya kesenjangan antara atlet umum dan disabilitas.
“Tidak boleh lagi kita menganggap KONI dan NPC itu berbeda. Tidak ada bedanya atlet umum maupun disabilitas, justru bila memungkinkan disabilitas harus mendapat plus. Misal dalam segi dana untuk pembinaan, harus sama dan bila perlu ada plusnya, sesuai kebutuhan. Saya tidak ingin ada perbedaan.” tegasnya
Tak lupa dengan perjuangan para atlet yang berjuang diajang Asian Paragames beberapa waktu lalu, HD akan memberikan bonus untuk para atlet yg membawa pulang medali. Bahkan yang belum berhasil mendapatkan medali pun akan diberikan bonus. Sedikit membocorkan nominalnya, HD mengatakan yang tertinggi sebesar Rp 100 juta, untuk peraih medali emas.
“Sabar, diawal 2019 nanti pasti ada, jangan pandang nilainya walaupun tak sebesar yang diberikan Bapak Presiden.” ujarnya sambil diiringi tepuk tangan audiens.
Tak hanya memberikan bonus, HD pun mengutarakan harapannya agar pertemuan ini dapat menginspirasi beliau dan jajarannya dalam membuat kebijakan kedepan. Tak lupa pula beliau memberikan ucapan terimakasih karena telah berhasil mengharumkan mana negara serta Sumsel.
Untuk membuat kebijakan nanti, HD meminta kepada pengurus NPC untuk membuat data dan merekap jumlah atlet disabilitas di Sumsel sesuai cabang olahraga, termasuk bibit yang bakal bagus kedepan, serta atlet yang sudah pensiun, agar pada saat membuat kebijakan sudah mempunyai data. Beliau melakukan hal ini untuk mengakomodir para atlet agar dapat lebih berprestasi kedepannya.
Diakhir pertemuan beliau tak lupa memberika wejangan dan motivasi agar para atlet tidak merasa minder dengan keterbatasan yang dimiliki.
“Saya yakin adik-adik yang hadir disini buka ingin dikasihani, tetapi ingin disetarakan, ini yang membuat kalian lebih dari yang lain. Kalian semua jangan pernah merasa berbeda, selama saya memimpin, kesetaraan itu pasti.” tutupnya.[**]
Penulis : Asri