Seluas 21 ribu hektar kelapa sawit rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ilir telah direplanting atau tanam ulang. Penanaman ulang tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 sampai dengan 2021. Program ini menyasar 26 Koperasi Unit Desa (KUD) pengusul yang tersebar di 7 kecamatan di Kabupaten OKI. Jumlah ini adalah yang terluas di Provinsi Sumatera Selatan dan Indonesia yaitu sebesar 43,6 persen dari luas peremajaan kelapa sawit di Sumsel dan 9,13 persen se Indonesia.
Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Iskandar, SE mengatakan selain memacu produktivitas dan produksi sawit nasional, peremajaan tanaman dinilai perlu untuk mendongkrak pendapatan petani.
“Langkah peremajaan ini menjadi pintu masuk menuju pengelolaan sawit rakyat yang berkelanjutan. Untuk itu saya minta petani yang tergabung dalam KUD memperkuat kelembagaan dengan bimbingan perusahaan yang mengelola inti agar potensi kelapa sawit semakin maksimal mensejahterakan masyarakat”ujar Iskandar saat meresminkan tumbang chipping perdana kelapa sawit di areal KUD Sumber Sentosa, Serba Usaha, Marga Mulya Kecamatan Pedamaran Timur OKI, Kamis, (31/8/2022).
Peremajaan kelapa sawit di Kabupaten OKI diprakarsai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk menindaklanjuti target Presiden Joko Widodo untuk mereplanting 540.000 ha hingga 2024. Untuk itu Bupati Iskandar meminta petani kelapa sawit di OKI untuk bergabung dalam KUD agar dapat tersentuh program pemerintah.
“Tahun 2022 ini kita telah data potensi peremajaan kelapa sawit seluas 11.500 Ha. Kiranya masyarakat petani dapat memanfaatkan program pemerintah” terang dia.
Eldi Nuzan, Regional Head Sampoerna Agro Sumatera mengatakan sebagai mitra petani plasma kelapa sawit Sampoerna Agro membina sebanyak 41 ribu hektar areal plasma atau mencapai 45 persen dari konsesi perusahaan.
“Kami sudah bermitra dengan ribuan petani plasma dan dipercaya mengelola secara teknis budidaya hingga industri kelapa sawit untuk membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan mitra binaan kami,” Ujar Eldi.
Sementara Ketua KUD Sumber Sentosa, Jayuzman menyampaikan program bantuan replanting kelapa sawit bagi masyarakat ini sangat membantu para petani lokal.
“Terimakasih program replanting ini sangat membantu para petani di wilayah sini”, terang dia.
Program plasma kelapa sawit menurut Jayuzman telah meningkatkan tarap hidup masyarakat eks transmigrasi itu.
“Kami bersyukur dari awalnya masyarakat sini adalah eks transmigrasi, kini kehidupan kami semakin baik. Anak-anak bisa mengenyam pendidikan tinggi ada yang sudah menjadi dokter, polisi, tentara hingga pengusaha” terang dia.[***]