PEMKAB OKI suntikan modal usaha kepada 17.253 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah [UMKM], guna menggiatkan pertumbuhan ekonomi dimasa pandemi Covid-19. Program ini merupakan yang pertama dilakukan pemerintah daerah di Sumatera Selatan.
H.Iskandar, SE Bupati OKI melaluiWakil Bupati, HM. Dja’far Shodiq mengatakan Pandemi Covid-19 memberikan dampak serius bagi berbagai sektor termasuk UMKM dari sisi pembiayaan, produksi, distribusi, dan pemasaran.
“Saya optimistis UMKM dapat menjadi kunci pemulihan ekonomi OKI juga nasional sehingga butuh perhatian semua pihak,” ungkapnya saat melaunching pemberian tambahan Modal Bagi Pelaku UMKM, Rabu (19/8/2020).
Menurutnya perlu kerja sama pemerintah daerah dan swasta, bahkan pemerintah desa agar turut membantu UMKM melalui BUMdesnya. “Paling tidak, UMKM bisa membantu mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran,” ungkap Shodiq.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten OKI, Herliansyah Hilaludin mengatakan pihaknya telah melakukan validasi terhadap UMKM di OKI selama tiga bulan terakhir.
Prosesnya melalui usulan kades/lurah serta diketahui Camat dengan di dukung beberapa persyaratan, untuk membantu mereka bangkit pasca Pandemi Covid-19
“Ini bagian dari upaya pemulihan ekonomi untuk menggeliatkan kembali para pelaku UMKM Covid-19. Bentuknya berupa tambahan modal usaha sebesar Rp600 ribu per pelaku usaha,” terangnya.
Bantuan itu tambah Herli akan disalurkan langsung ke rekening pelaku UMKM bekerjasama dengan BRI. Kepala Bank BRI Cabang Kayuagung, Tommy Salasah mengatakan pihaknya akan turut berperan dalam rangka mendorong ekonomi sektor UMKM.
Sebanyak 17.523 pelaku UMKM di OKI yang tervalidasi menurutnya akan diusulkan menerima program Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUN).”Data ini kita Sinkronasi untuk menerima BPUN setelah diverifikasi oleh Kementrian Koperasi dan UKM,” tandasnya.[***]
Ril