MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berkesempatan untuk menjajal salah satu lokasi wisata bawah laut terbaik di dunia yaitu di Sawandarek, Raja Ampat, Papua Barat.
Dilansir dari Kemenparekraf.go.id, Kemenparekraf RI berkesempatan untuk menjajal salah satu lokasi wisata bawah laut terbaik di dunia yaitu di Sawandarek, Raja Ampat, Papua Barat
Sawandarek menawarkan pesona surga di bawah laut yang luar biasa indah. Hamparan air laut yang sebening kristal, dengan gradasi warna tosca dan biru tua.
Menparekraf Sandiaga didampingi Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Manurung; Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati; Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamtego; menyelam hingga kedalaman 12 meter.
Ketika Menparekraf menyelam, ia menemukan berbagai jenis biota laut. Diantaranya penyu, hiu, ikan nemo (clown fish), serta terumbu karang yang sangat cantik dengan berbagai warna.
Ia pun terpukau dengan keindahan bawah laut Swandarek Raja Ampat.
Menurut Menparekraf Sandiaga, Raja Ampat adalah salah satu episentrum atau salah satu pusat dimana para wisatawan harus merasakan kenangan dan pengalaman menyelam di dalamnya.
“Karena saya sendiri melihat untuk kesekian kalinya Raja Ampat ini memang betul-betul sekeping surga yang ada di muka bumi dan rasanya sebagai orang Indonesia kalau berwisata #DiIndonesiaAja haruslah pergi ke Raja Ampat,”kata Menparekraf Sandiaga, usai diving di Swandarek, belum lama ini.
Menparekraf Sandiaga didampingi Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Manurung, Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamtego menyelam hingga kedalaman 12 meter
“Sementara untuk divers di seluruh dunia, saya mengirimkan pesan bahwa belum komplit menjadi divers kalau belum mengunjungi Raja Ampat,” ungkap Sandi.
Sauwandarek sendiri bisa diakses menggunakan perahu motor atau spead boat dari Pelabuhan Waisai yang merupakan pusat pemerintahan di Kabupaten Raja Ampat, dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam. Namun, sebelumnya wisatawan dapat menyebrang terlebih dahulu dari Pelabuhan Sorong menuju Waisai, dengan perkiraan waktu tempuh selama dua jam.
Dikatakan Menparekraf potensi wisata bahari di Kabupaten Raja Ampat ini sangatlah besar. Oleh karena itu, usai menyelam Menparekraf berdialog dengan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Raja Ampat untuk membahas kendala atau hambatan apa saja yang sedang dihadapi, agar bisa dicari solusi terbaik bersama. Sehingga pariwisata dan ekonomi kreatif di Raja Ampat bisa bangkit dan tumbuh kembali.
Ada tiga catatan yang menjadi perhatian Menparekraf. Pertama peningkatan kapasitas SDM, khususnya bagi pramuwisata. Kedua, usulan Kabupaten Raja Ampat menjadi salah satu destinasi live on board untuk karantina wisatawan. Ketiga, menyiapkan Raja Ampat sebagai lokasi side event di G20 tahun 2022 yang berkaitan dengan keberlanjutan lingkungan.
Potensi wisata bahari di Kabupaten Raja Ampat ini sangatlah besar terutama untuk diving adalah yang terbaik di dunia
“Kami akan hadir untuk membantu dan kami akan memastikan no one left behind. Karena kita tahu potensi wisata baharinya terutama untuk diving adalah yang terbaik di dunia dan kita harapkan ini bisa kita kembangkan agar ekonomi segera bergerak kembali, dan lapangan kerja terbuka seluas-luasnya, karena sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Raja Ampat sudah satu setengah tahun mengalami kontraksi yang sangat luar biasa. Oleh karena itu, kita akan bangkitkan kembali,” ujar Menparekraf.
Sementara, Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati menyampaikan rasa haru dan terima kasih atas kehadiran Menparekraf ke Raja Ampat. Tentunya hal ini memberikan semangat baru kepada kami, terutama para pelaku usaha yang ada di Raja Ampat.
“Keyakinan kami bahwa motivasi kehadiran Menparekraf akan memberikan jalan keluar dan solusi yang terbaik untuk menjawab satu setengah tahun kevakuman pariwisata yang ada di Raja Ampat,” katanya.(***)