Alijullah Hasan Jusuf, mantan pegawai keduatan besar Indonesia di Paris, seorang penulis buku asal Sigli, Aceh yang menceritakan kisah nekatnya saat usia remaja mengembara menuju Eropa. Sosok yang ramah dan kerap kali melemparkan guyon dan membuat saya tersenyum, “Hallo apa kabar?? Semoga baik ya? “, sapaan khas beliau saat membuka obrolan.
Alijullah menuliskan kisah nyata dirinya dalam dua buah buku yang berjudul: Penumpang Gelap Menembus Eropa Tanpa Uang dan juga buku yang berjudul Paris Je Reviendrai (Paris Aku akan Kembali).
Kedua buku ini berkisah tentang pengalaman nekatnya menembus Eropa saat usianya baru mencapai 17 tahun. Ia melakukan aksi nekat tersebut sendiri tanpa berbekal tiket, visa dan paspor.
Pertama kali ia menjadi penumpang gelap pada tahun 1968 menuju Amsterdam dan selang setahun kemudian ia kembali menjadi penumpang gelap menuju Paris. Kini, Alijullah telah menetap lebih dari 50 tahun di Paris.
Kedua buku tersebut layak rasanya jika saya katakan sebagai salah satu karya buku terbaik yang telah saya baca, Alhamdulilah buku kedua yang saya pegang dalam photo ini telah selesai saya santap, sungguh suatu suatu kebahagia’an luar biasa membaca karya tulis nekat ini. Ada petuah hidup, sisi nasionalit, reliji, loyalitas dalam persahabatan, romantis dan tidak menyerah dalam memperjuangkan mimpi:)
Baru-baru ini kabar baik datang dari beliau. Bapak Alijullah sedang bersiap merilis karya ketiganya. Beberapa lembar naskah tersebut telah saya baca. Jika buku terdahulu menceritakan bagaimana pesawat yang ia tumpangi mendarat di bandara Schipol di Amsterdam dan juga Le Bourget di Paris, kali ini kisah cerita dibuka saat pesawat yang ia tumpangi akan mendarat di bandara JFK New York City. Lantas bagaimana ceritanya? Apakah ia berhasil keluar dari bandara ternama tersebut atau jangan jangan???….Arghh!!
Sangat mendebarkan. Kita tunggu dan nantikan saja buku tersebut. Kisah yang tak kalah mendebarkan dan layak untuk dikoleksi.
Musafir Rock N Roll
Jimmy Budiman