PEMANFAATAN teknologi informasi dan komunikasi dan penggunaan media sosial dinilai dapat meningkatkan minat berwisata secara virtual di tengah pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Saptriana Tangkary.
“Virtual tour adalah konsep baru untuk berlibur di tengah pandemi, agar dapat menjelajahi berbagai destinasi wisata menarik di Indonesia,” ujarnya dalam webinar Peran Museum di Industri Pariwisata, dari Jakarta, Sabtu (07/08/2021).
Menurut Direktur IKPM Kementerian Kominfo, dengan berbekal gawai pintar atau gadget dan internet dari rumah, sekolah maupun kampus, masyarakat khususnya wisatawan dapat menjelajahi berbagai wisata di Indonesia, termasuk museum.
“Pengguna media sosial di masa pandem ini juga dapat dijadikan sebagai momentum, membangun komunikasi maupun meningkatkan engagement yang baik antara pengelola destinasi dengan pengikut ataupun calon wisatawan,” jelasnya.
Dengan virtual tourism, wisatawan tetap produktif di media sosial dengan membuat konten kreatif dan positif sehingga memberikan dampak yang besar untuk memperkenalkan pariwisata di Indonesia kepada masyarakat.
“Tentu itu menawarkan keindahan dan keunikan dari setiap destinasi secara virtual, bahkan kita juga bisa belajar tentang destinasi yang dikunjungi,” tandasnya.
Direktur IKMP Septriana Tangkary menyontohkan launching JP Hub di NTT beberapa waktu lalu, di mana virtual tour dilengkapi dengan penyajian yang menarik dan lengkap, seperti audio pendukung hingga menyediakan virtual tour guide yang memberikan penjelasan tentang objek wisata yang dikunjungi.
“Pada saat hari Bangga Buatan Indonesia di Flobamora NTT, kita melaunching JP HUB yang bisa digunakan oleh seluruh bangsa Indonesia untuk melihat di mana saja pariwisata yang ada di Indonesia agar bisa melaksanakan virtual kegiatan yang ada di daerah wisata tersebut,” paparnya.
Kerja Sama Barahmus DIY
Direktur IKPM menyatakan Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Yogyakarta dan aktor pariwisata lokal, menggelar webinar tersebut yang bertujuan untuk membangkitkan kembali peran museum di industri pariwisata dengan mengusung tagline Museumku di Hatiku.
“Kegiatan ini sebagai perwujudan upaya pemerintah untuk kembali membangkitkan atraksi pariwisata museum. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang pengelolaan komunikasi publik dalam rangka menunjang keberhasilan kabinet, menyerap aspirasi publik, dan mempercepat penyampaian informasi tentang kebijakan dan program pemerintah,” ujarnya.
Menurut Direktur IKPM Septriana, Ditjen IKP Kominfo berperan dalam menyusun narasi tunggal terkait dengan kebijakan dan program pemerintah kepada publik sesuai dengan arahan presiden. Selain itu, juga berperan melaksanakan diseminasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan program pemerintah melalui seluruh saluran komunikasi yang tersedia.
“Artinya, hari ini kita bersama-sama dengan Barahmus Jogjakarta dan seluruh Indonesia melaksanakan edukasi dan diseminasi, bahwa dengan adanya kegiatan peran museum di industri pariwisata akan membuka peluang pariwisata, khususnya bukan hanya di Yogyakarta tapi di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Direktur Septriana Tangkary menjelaskan, Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah dan budaya yang kental dengan segala keunikannya. Hal itulah yang menjadi daya tarik besar bagi masyarakat hingga wisatawan dari berbagai negara.
“Hal ini tidak lepas dari sejarah asal mula Yogyakarta itu sendiri, di mana ada empat keraton di Jawa yang menjadi pusat budaya Jawa, yaitu Kesultanan Jogyakarta, pura Pakualam, Kasunanan Surakarta, serta pura Mangkunegaran,” imbuhnya.
Sebagai etalase budaya bangsa, Yogyakarta memiliki sekitar 38 museum yang masing-masing memiliki cerita sejarah yang dapat mengedukasi masyarakat. Oleh karenya, melalui webinar tersebut, Kementerian Kominfo mendukung penuh berbagai upaya dari pemerintah DIY dalam memanfaatkan teknologi digital dan media sosial untuk melakukan virtual tourism.
Webinar Peran Museum di Industri Pariwisata merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati 50 tahun Badan Musyawarah Musea (Barahmus) Yogyakarta.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua Panitia yang juga sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY; Gusti Kanjeng Ratu Bendara, Kepala Dinas Pariwisata DIY; Singgih Raharjo, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY; Bobby Ardyanto Setya Ajie, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) DIY; Hery Setyawan, dan Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo.(***)
Ril