Sumselterkini.co.id, Pagar Alam- Silaturahmi dan sinkronisasi program pembangunan Pemerintahan Provinsi Sumsel bersama Pemerintah Pagar Alam. Bertempat di pendopo rumah dinas Walikota Pagar Alam Gunung Gare Pagar Alam, Rabu (20/2/2019).
Gubernur Sumsel H Herman Deru menegaskan keberadaan Kota Pagar Alam sangat tepat jadi kota. Karena daerah ini memiliki potensi unggulan berupaya destinasi wisata unggulan yang dapat dijual ditingkat nasional.
“Kunci keberhasilan pariwisata ini promosi. Dan citra penyambutan tamu. Jangan pelit untuk promosi wisata pagar alam,” imbuhnya.
Pembangunan kota pagar alam lanjut gubernur harus tetap menjaga hutan. Dia menilai Walikota Pagar Alam adalah sosok yang memiliki jiwa wira usaha yang patut dicontoh. Memiliki misi dan visi yang jelas.
“Kita sebagai pemimpin harus tegas. Selagi berpihak pada rakyat maka dahulukan untuk rakyat,” harapnya.
Herman Deru juga memberikan apresiasi atas capaian Kota Pagar Alam dengan jumlah rakyat termiskin terendah di Sumsel. Tinggal lagi yang perlu ditingkatkan masalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
terkait dengan Karhutla di Pagar Alam nol hoot spot. Karena daerah ini daerah dengan cuaca yang dingin dan curah hujan tinggi.
“Mari kita ajak semua warga menjaga ini. Sebab kalau terjadi kebakaran hutan untuk memadamkannya membutuhkan biaya yang mahal. Untuk itu jaga hutan kita,” tandasnya.
Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni SH dalam sambutannya menegaskan, luas wilayah Kota Pagar Alam mencapai 63 ribu hektar. Dengan mata pencaharian penduduknya 80 persen adalah petani. Khususnya kopi menjadi komuditi petana. Untuk meningkatkan penjualan kopi produksi Pagar Alam ini dalam waktu dekat akan di lounching 4 varian yang akab di patenkan. Yakni varian Basemah satu hingga basemah empat.
“Kopi pagar alam jadi hak paten. Tiga tahun telah diuji dan diteliti. Yakni varian Basemah 1 sampai basemah 4. Yang diharapkan dapat menjadi produk unggulan kota pagar alam ini,” lanjut Wako.
Selain itu lanjut Alpian dalam kota Pagar Alam dimekarkan dari lahat dari tahun 2001. Pagar alam dengan 80 persen petani. Seharusnya jasa dan industri. “Kita dituntut untuk terus melakukan inovasi.” tambahnya.
Alpian menambahkan, uniknya jalan milik provinsi di Pagar Alam tidak lebih dari 1 km. Untuk jalan alternatif Gumay Lahat dengan Pagar Alam. Dalam waktu dekat akan dijadikan jalan altenatif yang pembicaran awal sudah dilakukan dengan Bupati Lahat.
“Kalau jalan alternatif itu difungsikan maka jarah tempuh Pagar Alam dengan Lahat hannya 45 menit. Kami juga mengapresiasi waktu tempuh Pagar Alam saat ini jarah tempuhnya 6 jam setelah mobil batubara di stop. Dulu hampir 12 Jam,” pungkasnya.