LEBIH dari 600 pekerja di bidang musik, film, kesenian tradisional, budayawan lokal mengikuti vaksinasi Covid-19 yang diadakan sejak Sabtu (17/4). Para pekerja seni dan kreatif tersebut menyambut baik program vaksinasi bagi mereka.
Armand Maulana, vokalis Band Gigi mengaku gembira sebagai pelaku ekonomi kreatif bisa mendapatkan kesempatan divaksinasi lebih cepat. Namun dia meminta vaksinasi juga segera dilakukan kepada pihak yang berkaitan erat dengan aktivitas seni dan kreatif lainnya.
“Misal di musik ada kru band, kru panggung, kru sound juga cepat bisa divaksinasi juga. Karena sebuah show tidak akan bisa berjalan tanpa mereka. Dengan begitu, kita berharap aktivitas ekonomi kreatif kembali menggeliat,” ujar Armand, Senin (19/4).
Armand juga menceritakan pengalaman disuntik vaksin pada Sabtu (17/4) lalu. Dia mengaku nyaris tidak merasakan gejala atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). “Hanya hampir selesai (observasi) 30 menit setelah suntik tangan agak pegal dan sedikit mengantuk,” tutur Armand.
Dalam kesempatan itu, Armand juga mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi. Sebab sebagai penyintas COCID-19, Armand menegaskan, bahwa virus itu benar-benar ada. Seperti halnya virus flu dan lainnya. Ketika sudah ada vaksinnya, tidak ada salahnya untuk disuntik vaksin.
“Memang setelah divaksin tidak jadi kuat, kebal terhadap virus tapi efeknya adalah jika belum divaksinasi apalagi punya penyakit bawaan bisa bahaya. Tetapi kalau sudah divaksin daya penyembuhan nya sangat cepat. Jadi kenapa tidak untuk divaksin. Apa salahnya. Begitu saja himbauan saya,” kata Armand.
Sementara komedian Lies Hartono atau yang akrab disapa Cak Lontong mengatakan, keikutsertaannya dan seluruh masyarakat mengikuti program vaksinasi tersebut merupakan hal yang harus dilakukan untuk dapat membantu pemerintah mengupayakan penanganan pandemi. Karenanya, seniman dan budayawan antusias menjalani vaksinasi ini dan diharapkan bisa menularkan dan memberi semangat optimisme kepada masyarakat.
“Saya mengatakan di sini (vaksinasi) wajib kita laksanakan dan diterima masyarakat karena ini adalah yang terbaik yang bisa dilakukan masyarakat dan pemerintah untuk menghadapi masa COVID-19 ini,” kata Cak Lontong.
Adapun sutradara Nia Dinata, mengungkapkan, film adalah industri yang penuh dengan kolaborasi berbagai pihak. Tidak mungkin seorang sutradara mengarahkan pemainnya dari kejauhan, tidak mungkin semua kru berjauhan. Biasanya dalam satu set film terdapat minimal 120 kru yang ikut produksi.
“Semoga kita semua bisa membuka jalan bagi teman teman yang lain dimana mereka bisa mendaftar vaksin juga dan dapat segera digunakan oleh para kru tercinta kita. Karena tanpa kru, kita tidak akan bisa jadi sebuah film. Sehingga memang bisa secara mandiri daftarkan langsung vaksinasi setelah ini,” kata Nia Dinata yang juga ikut divaksinasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memastikan, vaksinasi ini akan dilanjutkan secara bertahap bagi pelaku dari subsektor ekonomi kreatif lainnya, yakni film, musik, seni pertunjukkan dan bioskop, televisi, radio serta event. Saat ini tercatat ada 25 ribu pelaku ekonomi kreatif di Jakarta.
“Kami mendukung para pelaku ekraf untuk diprioritaskan mendapatkan vaksin karena sifat kerjanya banyak bersinggungan dengan tingkat eksposur yang tinggi,” kata Sandiaga Uno. Dia berharap, vaksinasi bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dapat membangkitkan kembali sektor ekonomi kreatif di tanah air. Dan pelaku ekraf bisa kembali melakukan produksi dan beraktivitas, namun tetap dalam bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
“Setelah divaksinasi bukan berarti kita kebal terhadap virus, pulang ke rumah dan dimanapun kita harus tetap disiplin melakukan protokol kesehatan. Karena vaksin ini hanya bagian dari salah satu pilar untuk menekan penyebaran COVID-19,” ujar Sandiaga.[***]
gugustugas