WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, menghadiri pemutaran film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” di Epicentrum XXI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).
Angela mengatakan, kehadiran film produksi Palari Films ini menunjukkan kembali bangkitnya sektor ekonomi kreatif tanah air, khususnya sub sektor film di tengah pandemi COVID-19.
“Kehadiran film ini menjadi simbol kebangkitan industri perfilman tanah air. Diharapkan lebih banyak lagi film-film produksi tanah air yang muncul sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja,” kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
Kemenparekraf dikatakan Angela memiliki program khusus dalam mendorong bangkitnya sektor perfilman tanah air. Yakni program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) film berupa bantuan pemerintah untuk promosi film, lisensi film, juga produksi film.
“Selain menumbuhkan kembali geliat produksi film, skema ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menonton film Indonesia yang siap tayang dan mendukung kemajuan perekonomian Indonesia melalui film,” kata Angela.
Sementara itu, Edwin selaku sutradara dari film ini juga mengungkapkan terima kasihnya bagi berbagai pihak yang telah membantu penggarapan karyanya. Edwin mengatakan film ini digarap dengan kolaborasi bersama sejumlah sineas internasional seperti sinematografer Akiko Ashizawa dari Jepang, editor Lee Chatametikool dan penata suara Akritchalerm Kalayanamitr dari Thailand.
“Kolaborasi dan kerja sama sangat banyak dengan kru dari luar Indonesia. Kami mengupayakan agar ada kerja sama itu dari awal. Kaitannya juga dengan bagaimana cerita ini bisa dimiliki tidak cuma Indonesia, tapi juga bisa dinikmati seluas mungkin,” kata Edwin.
Film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama di dunia perfilman Indonesia. Di antaranya Marthino Lio, Ladya Cheryl, Ratu Felisha, Lukman Sardi, Christine Hakim, dan Piet Pagau.
Acara ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo; Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam; Direktur Industri Musik, Seni, Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf/Baparekraf, Mohammad Amin; dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenbudristek), Hilmar Farid.[***]