SELAIN insentif bagi tenaga medis, Muba juga menyiapkan swab mandiri (mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19, hasil pemeriksaan swab).
Hal ini dilakukan sesuai instruksi, Bupati Muba Dodi Reza Alex. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah, pihaknya sedang melatih 7 tenaga medis mengenai mekanisme PCR ( polymerase chain reaction).
PCR digunakan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik virus Corona.
Swab akan dipusatkan di dua titik di Muba. Untuk lintas barat berada RSUD Sekayu. Sedangkan di wilayah lintas timur di RSUD Bayung Lencir.
“Di RSUD Sekayu berupa PCR mandiri. Sumber dana yang dipergunakan dari APBD atas komitmen Bupati Muba DR Dodi Reza Alex,”katanya, Jumat [12/6/2020].
Tujuan pendirian swab di Muba ini demi percepatan deteksi corona. Kalau di Bayung swab yang bakal ada adalah jenis tes pemeriksaan virus corona COVID-19 dengan Tes Cepat Molekuler (TCM). Selama ini fungsi pemeriksaan TCM ini untuk pasien TB. Karena ini prinsipnya alih fungsi alat dan skill maka kita melatih tenaga khusus dengan instrukyir dari Kemenkes,” jelas Azmi.
Sebagai pendukung langkah ini, Dinkes Muba mendirikan laboratorium khusus untuk pemeriksaan rapid swab antigen yang sensitifitas dan speknya jauh lebih tinggi ketimbang rapid anti bodi. Labor ini berlokasi di Sekayu, tepatnya di sebelah Puskemas Balai Agung.
“Saat ini 250 swab antigen sudah disebar di 3 rumah sakit, antara lain 100 di Sekayu, 100 di Bayung Lencir dan 50 di Sungai Lilin. Ini upaya tindak lanjut langkah Pemkab Muba untuk adaptasi new normal life atau kehidupan normal baru yang sesuai 6 indikator WHO,”paparnya.
Salah satu indikator WHO yakni presentase capaian pemeriksaan diagnostik Covid19. Lalu response time ( lama waktu menunggu hasil tes) yang selama ini relatif lama karena harus mengirim sampel ke BBLK di Palembang.
Terkait insentif tenaga kesehatan, sebelumnya diberitakan tim medis RSUD Sekayu telah menerima langsung pencairan insentif oleh Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA Selasa (9/6/2020) lalu.
Berdasarkan rincian Direktur RSUD Sekayu, dr Makson Parulian insentif yang disiapkan sebesar Rp6,296 miliar untuk 3 bulan.
Selain itu, pihak RSUD Sekayu juga menyiapkan Rp750 juta untuk santunan apabila ada tenaga medis yang sakit atau meninggal dunia.
Insentif yang diberikan variatif, ada untuk tenaga medis atau dokter, maksimal mendapatkan Rp15 juta. Insentif minimal berjumlah Rp1,4 Juta,” ungkao Makson.
Insentif tenaga medis bukan hanya diberikan untuk PNS di RSUD Sekayu, namun juga dibagikan kepada pegawai tetap, pegawai kontrak, PHL, pegawai magang mulai dokter spesialis hingga tenaga Cleaning Servis. Besarannya sesuai dengan aturan yang di tetapkan. Tidak hanya Insentif, dalam penyembuhan pasien tim medis dilindungi asuransi, dan santunan kematian.
Diberikan juga fasilitas akomodasi di wisma atlet dan lain-lain sehingga bisa merawat, melayani pasien sampai sembuh dengan hati yang ikhlas. Tim medis terjamin dan diamankan dari seluruh risiko.[***]
Ril/one