PENCEGAHAN dan penanganan wabah COVID-19 di Muba menjadi sorotan banyak pihak, bahkan atas upaya yang maksimal dan penuh inovasi dalam penanganan COVID-19, Kabupaten Musi Banyuasin mendapatkan reward dari Kementerian Keuangan RI dengan mendapatkan Dana Insentif Tambahan sebesar Rp11,9 Miliar.
Dalam kesempatan menjadi narasumber Lunch Talk Media Nasional Televisi Berita Satu dengan dipandu Presenter Eliza Hasan. Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Lic Econ MBA membeberkan sejumlah inovasi dan terobosan yang dilakukan dalam upaya penanganan COVID-19.
“Alhamdulillah, inovasi-inovasi yang dijalankan ini berhasil menekan angka penularan COVID-19 di Muba. Hasilnya, Kabupaten Muba sampai saat ini tetap menjadi daerah dengan resiko penularan yang rendah,” jelasnya, kemarin.
Dikatakan Dodi, pada awal pandemi COVID-19 pihaknya langsung respon cepat mengambil inisiatif menyediakan seribu rapid tes untuk deteksi dini warga dan paramedis yang dikhawatirkan terpapar COVID-19.
“Semua warga dan paramedis kita fasilitasi rapid tes massal secara gratis, bahkan awak media menjadi yang kita prioritaskan pada saat itu, mengingat aktifitas rekan-rekan media sangat rentan terpapar COVID-19,” terangnya.
Kemudian, pihaknya bahu membahu menangani pandemi COVID-19. Tim di Muba katanya bekerja sedini mungkin melakukan perbaikan ekonomi kepada masyarakat terdampak pandemi dengan penyaluran BLT secara transparan.
“BLT kita salurkan dari APBD langsung, bekerja sama BRI. Jadi diberikan langsung ke orang-orang yang terdata selama tiga bulan. Mereka dibuatkan rekening sehingga penyaluran langsung by name, by address, by nik,” ungkap Dodi.
Kemudian, Penanganan pandemi di Muba jadi salah satu penilaian pemerintah pusat dengan keberadaan isolasi outdoor yang disediakan RSUD Sekayu di Musi Banyuasin untuk pasien COVID-19.
Penanganan di rumah sakit juga dianggap sebagai kinerja penting Muba dalam melawan COVID-19. Meski tidak masuk wilayah yang ditunjuk sebagai Rumah Sakit Darurat, Dodi mengatakan mereka berinisiatif membentuk RS sendiri dan memaksimalkan RS yang ada. Bahkan dari recofusing anggaran, pihaknya dapat mengadakan alat PCR di rumah sakit Sekayu yang dapat memeriksa 100 sampel dalam satu hari.
“Kami mendirikan RS darurat COVID-19 di RSUD Sekayu, lalu RS Sungai Lilin dan RS Bayung Lincir. Kita juga punya PCR Test (Polymerase Chain Reaction), TCM (Tes Cepat Molekuler) dan Rapid Test Antigen yang dilakukan di RSUD di Kabupaten Musi Banyuasin untuk PCR di RSUD Sekayu sedangkan PCM di RSUD Bayung Lencir dan Rapid Test Antigen di RSUD Sungai Lilin,” jelas dia.
Selama ini pihaknya mencatat, rata-rata kasus positif di Muba terjangkit dari para pekerja perusahaan, atau kasus impor dari luar Muba yang dibawa oleh sopir truk. Dodi mengaku pihaknya tidak khawatir terhadap penanganan oleh tiga RS yang ada.
“Berdasarkan tracing, kasus COVID-19 di Muba kebanyakan berasal dari karyawan perusahaan. Selain itu juga rata-rata terpapar dari sopir kendaraan yang melewati jalur lintas. Makanya kita perketat perbatasan dengan pemeriksaan terhadap para sopir,” jelas dia.
Dodi menambahkan, Pemkab Muba juga bekerjasama dengan UMKM di Muba telah membuat sebanyak 1 juta masker untuk dibagikan secara gratis kepada seluruh warga Muba hingga ke kawasan pelosok.
“Selain memprotect warga dengan masker, program sejuta masker ini bisa membantu pelaku UMKM di Muba di tengah wabah COVID-19,” ulasnya.
Kita ketahui bahwa pandemi COVID-19 telah mengakibatkan perlambatan ekonomi dan juga penurunan ekonomi masyarakat dikarenakan turunnya harga komoditas salah satunya karet dan sawit.
“Inovasi Musi Banyuasin diantaranya adalah dengan program aspal karet yang dapat menaikkan perekonomian petani karet rakyat dan juga Biofuel merubah sawit jadi bahan bakar nabati (BBN) yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian petani sawit di Kabupaten Musi Banyuasin”, jelasnya
Ke depan, lanjut Dodi, untuk menghadapi masa new normal life Pemkab Muba bersama stakeholder akan fokus dengan perbaikan ekonomi daerah dan juga mensupport pelaku UMKM di Muba agar ekonomi di Muba kembali bergeliat.
“Reward dari Kemenkeu sebesar Rp11,9 Miliar tersebut akan dimaksimalkan untuk pemulihan ekonomi, utamanya mereka yang tergabung di UMKM,” tandasnya.[***]
Ril