TAK bisa dipungkiri bahwa peran para ulama dan santri sangat besar dalam mewujudkan bangsa dan negara Indonesia. Ulama, santri dan tokoh-tokoh Islam rela mengorbankan harta, tenaga dan nyawanya demi berjuang dan mempertahankan kemerdekaan.
Oleh sebab itu, peringatan Hari Santri Nasional dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus menjadi pedoman bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Hal tersebut disampaikan Pj. Bupati Muara Enim, Dr. H. Nasrun Umar, S.H., M.M., @hnasrunumar pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah dan silaturahmi antar-majelis taklim di Masjid Ath Thoyyibin, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung, Senin (25/10).
Dalam kesempatan ini, selain mengingatkan hakikat dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Pj. Bupati-pun sekaligus mengenang perjuangan para santri maupun ulama. Dirinya menjelaskan bahwa melalui Resolusi Jihad yang dikumandangkan K.H. Hasyim Asya’ri pada 22 Oktober 1945 yang akhirnya diperingati sebagai Hari Santri Nasional, maka telah menggerakkan seluruh umat muslim terutama para santri untuk bersatu-padu memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan tegaknya Republik Indonesia.
Apalagi menurutnya di bulan ini juga Bangsa Indonesia akan memperingati 93 tahun Sumpah Pemuda pada 28 Oktober mendatang sehingga Pj. Bupati mengajak melalui momentum tersebut agar bersama bahu-membahu membangun Bumi Serasan Sekundang dengan dilandasi nilai-nilai Islami sesuai tuntunan dari Rasullullah SAW.
Pj. Bupati juga mengajak masyarakat agar bermuhasabah dalam melihat amalan dan perbuatan kita sebagai seorang muslim.
Dirinya-pun mengajak untuk mengenang Rasulullah dari kejujuran, keteguhan dan perjuangannya menegakkan ajaran Islam untuk kemudian sama-sama diteladani. Dirinya berharap nantinya akan muncul generasi penerus yang beriman, bertaqwa dan berakhlak karimah.
Kegiatan-pun diisi dengan tausyiah atau ceramah agama dari Ustadz Taufik Hidayat, pimpinan Pondok Pesantren Laa Roiba.(***)