CUACA di Sabtu siang di Wilayah Sumsel mencapai 33 derajat, namun tak menyurutkan Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, untuk beraktivitas, meskipun juga sabtu ini jadwal libur ASN hingga ahad.
Salah satunya yang ia lakukan yakni untuk mengisi libur kerja, yakni mengelilingi wilayah Kab. Muba menggunakan pesawat BN2T/PK-WMR. Ada yang lebih menariknya lagi, pesawat tersebut dikemudikan Bupati.
Dia pun tak sendiri, karena ditemani Dandim 0401 Muba Letkol ARH Faris Kurniawan SST MT, Sekretaris Daerah Kab Muba Drs H Apriyadi MSi, dan Kepala BPBD Muba Jhoni Martohonan AP yang mempimpin langsung memantau potensi titik hot spot memakai jalur udara.
Selain memantau, para petinggi di Muba itu, sekaligus uji coba take off dan landing di Bandara Pangeran Abdul Hamid Sekayu setelah Teregister Bandara Udara resmi keluar dari Kementerian Perhubungan RI.
Beberapa titik pun ditinjau seperti di Sungai Lilin, Keluang, Bayung Lencir, Tungkal Jaya, dan Lalan. Dari hasil peninjauan tampak ada satu titik hotspot yang terpantau yakni di kawasan antara Sungai Lilin-Lalan. Uniknya, Bupati Muba dalam kesempatan ini turut langsung menjadi Pilot membawa pesawat jenis BN2T/PK – WMR yang berkapasitas 10 tempat duduk.
“Prinsipnya karhutbunlah ini jangan seperti tahun-tahun lalu, antisipasi pencegahan kita maksimalkan dan saya atensi khusus pencegahan di kawasan Timur,” tegasnya.
Menurutnya, segala upaya pencegahan sudah mulai dimaksimalkan bahkan Pemkab Muba juga telah bersinergi dengan Provinsi Jambi agar bersama-sama memaksimalkan upaya pencegahan potensi karhutbunlah di kawasan perbatasan Muba-Jambi.
“Fokus kita ke pencegahan bukan ke penanganan, ini yang harus dimaksimalkan. Tim di lapangan juga disiagakan dengan baik dalam upaya pencegahan tersebut, termasuk kesiapan sarana dan prasarana,” jelasnya.
Lanjutnya, ada 7 instruksi tegas yang dikeluarkan sejak tahun 2019 lalu yakni diantaranya sinkronisasi satuan tugas siaga karhutbunla kabupaten Muba dengan satuan tugas provinsi Sumatera Selatan, membagi tugas Satgas siaga kebakaran hutan, kebun dan lahan dengan melibatkan stakeholder. Optimalisasi peralatan produksi pertanian yang pada kelompok tani untuk membantu pemadaman kebakaran.
Kemudian, memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembuka lahan dengan cara pembakaran atau pembakaran pasca panen. Selain itu, memperkuat sarana dan prasarana pemadaman kebakaran serta personil terlatih pada regu pemadaman kebakaran perusahaan perkebunan.
“Perusahaan-perusahaan diminta juga untuk aktif dalam upaya pencegahan dan edukasi karhutbunlah di masing-masing wilayah operasional,” tegas.
Ia menambahkan, melalui dana APBD Muba juga telah menyediakan sarana prasarana serta fasilitas pemadam kebakaran. “Fasilitas alat pemadam kebakaran sudah disebar terutama di daerah rawan karhutbunlah,” jelasnya.
Dodi juga menegaskan, dirinya mewajibkan perangkat Kecamatan dan perangkat Desa agar stand by di wilayah masing-masing.
“Camat dan Kades wajib berada di tempat, sosialisasi dan edukasi warga agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Kepala BPBD Muba Jhoni Martohonan AP MSi menyebutkan pihaknya bersama TNI Polri juga saat ini terus gencar sosialisasi ke masyarakat hingga ke pelosok terkait upaya pencegahan karhutbunlah.
“Setiap hari juga dilakukan patroli rutin oleh tim melalui jalur darat guna memaksimalkan upaya pencegahan karhutbunlah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, peran masyarakat menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan potensi karhutbunlah. “Warga menjadi garda terdepan, mari kita jaga Muba ini dari ancaman karhutbunlah,” pungkasnya.[***]
Ril/one