INSTITUT Pertanian Bogor [IPB] melakukan penelitian di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Maju Bersama di Desa Cinta Damai C1 Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin.
Ada dua penelitian yang dilakukan pihak IPB, yakni tentang Digitalisasi Pemulihan Ternak, dan integritas tanaman pangan pakan dan sistem logistik pakan yang berkelanjutan berbasis model dinamik pada ekosistem kelapa sawit.
Menurut Ketua Tim Peneliti IPB tentang Digitalisasi Pemulihan Ternak DR Heru Sukoco, penelitian yang dilakukan tersebut merupakan implementasi dari Nota Kesepahaman Bupati Muba DR H Dodi Reza Alex Noerdin dengan Rektor IPB beberapa waktu lalu.
“IPB sangat antusias dan fokus ke ternak ini terutama di SPR Sungai Lilin Kabupaten Muba, karena kita sudah MoU, kita berusaha untuk mengimplementasikan janji itu. Kedua SPR Sungai Lilin adalah SPR yang sangat maju kemudian para peternaknya juga sangat cakap, dan modern dibandingkan SPR yang lain. Sehingga ini akan kita jadikan contoh untuk SPR yang lain,” ujarnya.
Terkait dengan judul penelitian yang dilakukannnya Heru mengatakan fokusnya bagaimana memajukan peternakan menjadi peternakan modern, yang tadinya dikelola secara konvensional disisipkan teknologi-teknologi yang modern sehingga peternakan itu akan menjadi lebih luas cakupannya, tidak hanya fokus SPR nya tapi juga pada hal-hal yang lain.
“Kaitannya tentang mendigitalisasi pemulihan ternak. Jadi bagaimana bukan hanya melakukan pemulihan digital tapi juga kita merecord semua aktifitas dipeternakan mulai dari peternak itu membeli sapi sampai nanti dijual atau bahkan nanti dihasilkan berbagai macam produk,” kata Heru.
Ia berharap dari penelitian ini bisa membantu peternak, sehingga para peternak tidak hanya mengurusi ternak tapi juga bisa jadi hasil olahan ternaknya dan kembangkan lagi. “Kita juga membantu dari sisi networking, pemasaran kemudian dari peternak itu sendiri,” imbuhnya.
Irene Ketua TIm Peneliti Kedua dengan judul penelitian integritas tanaman pangan pakan dan sistem logistik pakan yang berkelanjutan berbasis model dinamik pada ekosistem kelapa sawit di Kabupaten Muba, khususnya di SPR Sungai Lilin, menuturkan penelitian yang dilakukan yakni percobaan respon produksi dan fisiologi dari tanaman sorgum, hanjeli, dan talas beneng terhadap sistem tumpang sari dengan kelapa sawit sebagai sumber hijauan pakan. “Percobaan ini dilakukan secara bersama,” ungkapnya.
Mewakil Kepala Dinas TPHP Muba, Kabid Peternakan Muslim mengucapkan terima kasih kepada tim peneliti dari IPB yang merupakan tindak lanjut dari MoU Bupati Muba dan Rektor IPB.
“Penelitian semacam ini sangat dibutuhkan untuk kemajuan Kabupaten Muba. SPR Sungai Lilin adalah salah satu SPR terbaik, dan ini harus kita support sehingga bisa menjadi contoh bagi SPR lain, karena sangat membawa manfaat yang sangat besar bagi peternak. Banyak variabel-variabel yang ditampilkan dan disarankan IPB, semua untuk kemajuan peternak kita, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ucapnya.
Senada Wagiman Ketua SPR Maju Bersama Desa Cinta Damai, mengucapkan terima kasih atas penelitian yang dilakukan IPB, dan berharap akan menjadi ilmu yang terbaik untuk kemajuan SPR Cinta Damai.
“Kita memang butuh pengembangan dan belajar untuk kerja keras sehingga kita menjadi petani atau peternak yang modern yang berjiwa bisnis juga kolektif,” kata Wagiman.
Wagiman juga berharap dari instansi terkait baik dari pusat, provinsi dan kabupaten agar terus memberikan pembinaan, dan memotivasi, sehingga nantinya membantu pemerintah menjadi sebuah ketahanan pangan dari produk daging yang dihasilkan.[***]
Ril