PEREKONOMIAN di Kabupaten Muba selama 20 tahun terakhir bergantung pada sektor pertambanga dan energi menyusul kontribusi dua sektor ini mencapai 53 % berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Muba.
“Artinya tanpa Dana Bagi Hasil APBD Kabupaten Muba bisa rendah,”ungkap Beni Hernedi saat membuka secara resmi kegiatan Forum Ferangkat Daerah, dalam rangka penyempurnaan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Muba tahun 2023,Rabu (16/3/2022).
Oleh karena menurutnya Muba harus mulai berfikir realistis, 53 % PDRB itu dari sektor yang tidak terbarukan, semakin lama akan habis.
Dia menerangkan kondisi sekarang tidak lagi sama dengan dulu, jumlah penduduk semakin banyak maka perlu peningkatan produktifitas pada komoditas unggulan untuk meningkatkan ekonomi.
Beni juga menyampaikan, dalam rencana pembangunan 2023-2026 Kabupaten Muba akan fokus pada dua hal yaitu, memperkuat Ekonomi melalui Transformasi Ekonomi dan Meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan publik.”Kita akan mendorong daerah untuk lebih produktif pada komoditas yang ada, menghadirkan hilirisasi pada komoditas unggulan di Kabupaten Muba,”paparnya.
Dia menginginkan pembangunan di Muba ini tidak megabaikan/merusak lingkungan, karena harus berkelanjutan.[***]
