MUBA Terkini

Dapur Cerdas dari Muba, Saat Gizi Jadi Strategi

ist

Sumselterkini.co.id, – Kalau kita ibaratkan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Musi Banyuasin ini sebagai sebuah hidangan, maka ini bukan sembarang masakan rumahan, melainkan hidangan istimewa yang diramu dengan resep nasional dan sentuhan lokal yang khas.

Rapat MoU yang digelar Rabu (14/5/2025), di ruang Sekda, adalah momen awal penyusunan resep itu yang nantinya akan memberi “rasa” baru bagi kualitas hidup masyarakat Muba.

Sekretaris Daerah Muba, H Apriyadi, mengingatkan kita bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah sekadar program sosial biasa. Ia ibarat “bumbu rahasia” dalam masakan besar pemerintah, yang mampu meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan membuka peluang kerja bagi warga lokal. MBG seperti garam dan merica yang memperkuat rasa, membuat cita rasa pembangunan terasa lebih lengkap dan nikmat.

Tapi seperti halnya memasak, “bumbu” terbaik pun tak akan maksimal tanpa dapur yang memadai. Di sinilah SPPG berperan: bukan hanya sebagai dapur umum yang memasak dan menyediakan makanan bergizi, tapi juga sebagai “pos komando gizi” yang siap bertransformasi menjadi unit evakuasi ketika bencana datang, sekaligus sarana pembelajaran digital yang terkoneksi internet. Dapur yang canggih dan serba guna tak kalah dengan dapur-dapur modern di kota besar dunia.

Mari kita tengok contoh kota-kota besar yang sudah lebih dulu mengelola program serupa. Tokyo, misalnya, telah lama mempersiapkan dapur umum tangguh yang mampu bertahan di tengah bencana alam, memastikan warga tetap memperoleh asupan bergizi.

Di New York, program makan gratis bergizi untuk anak sekolah telah terbukti meningkatkan kesehatan sekaligus prestasi belajar mereka. Sementara di Copenhagen, dapur umum menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, menggabungkan pemberian makanan sehat dengan pelatihan kerjamembangun ekonomi lokal sekaligus kualitas hidup.

Sekilas, pembangunan SPPG di Muba adalah peluang besar. Namun, seperti pepatah lama “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” keberhasilan program ini sangat tergantung pada sinergi seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.

Camat dan kepala perangkat daerah harus bisa menggalang sumber daya lokal, menyediakan lahan, dan menciptakan ekosistem yang mendukung agar program ini tidak sekadar wacana, tapi benar-benar bisa dinikmati manfaatnya.

Penting juga diingat, SPPG bukan hanya soal fisik dan teknologi, melainkan soal bagaimana sebuah kabupaten mampu membangun sistem yang berkelanjutan, memadukan modernitas dan kearifan lokal, serta kesiapsiagaan bencana. Jika Muba berhasil, bukan tak mungkin program ini menjadi model bagi kabupaten lain di Sumatera Selatan dan bahkan nasional.

Membangun SPPG adalah langkah strategis dan visioner Pemkab Muba untuk memperbaiki kualitas hidup warganya melalui pemenuhan gizi yang berkelanjutan.

Program ini bukan hanya soal makan bergizi gratis, tapi soal membangun ekosistem sosial dan ekonomi lokal yang kuat, kreatif, dan tangguh menghadapi bencana. Dengan dukungan penuh semua pihak, Muba berpeluang menjadi pelopor inovasi pelayanan gizi yang bisa jadi contoh bagi daerah lain, bahkan bagi kota-kota besar di dunia.

Ada satu hal yang pasti, seperti masakan lezat yang membutuhkan proses dan komitmen, pembangunan SPPG butuh kesungguhan dan kerja sama.

Mari kita tunggu bersama hidangan lezat ini tersaji, membawa Muba ke tingkat kesejahteraan yang lebih sehat dan berdaya. Karena, pada akhirnya, “perut kenyang” adalah modal utama untuk membangun masa depan yang gemilang.[***]

Terpopuler

To Top