JURU Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, mengatakan kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia belum ada, namun ada dugaan tujuh pasien, satu pasien di antaranya menderita cacar namun bukan cacar monyet sehingga semuanya harus waspada.
Serta satu orang di Singkawang namun setelah dikonfirmasi dan dikalirifikasi ternyata pasien itu Varicella atau cacar air. Syahril mengatakan total kasus yang dicurigai ada sembilan namun semuanya bukan cacar monyet.
“Alhamdulillah kasusnya belum ada di Indonesia. Ada dua laboratorium yang disiapkan pemerintah untuk mendeteksi dini apabila ada dugaan monkeypox di Indonesia,” kata Syahril saat konferensi pers Jumat (24/6/2022).
Yaitu Pusat Studi Satwa Primata, LPPM, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemiyati. Cacar monyet merupakan infeksi zoonosis, penyebabnya adalah hewan identifikasi adanya virus ini di tupai tali, tupai pohon, tikus berkantung gambia, primata atau kera.
Penularan virus monkeypox itu dari hewan ke manusia secara kontak langsung dengan darah (monyet, tikus, tupay). Kemudian ke cairan tubuh, lesi kulit atau Lesi mukosa dari hewan yang terinfeksi.
Selanjutnya dari daging hewan liar yang terinfeksi atau bush meat juga dapat menjadi rute penularan penyakit. Transmisi selanjutnya dari manusia ke manusia melalui kontak langsung seperti darah, cairan tubuh, atau Lesi kulit (mukosa).
Juga bisa dari saluran nafas, melalui kontak erat dalam waktu lama. inkolusi melalui mikrolesi pada kulit seperti trauma gigitan atau Goresan. sedangkan penularan ibu ke bayi melalui transmisi via Plasenta.
Masa Inkubasi dari monkeypox ini lima sampai 13 hari atau lima sampai 21 hari. Ada dua periode yaitu masa invasi, 0-5 hari yang gejalanya demam tinggi sefalgia berat, limfadenopati,myalgia dan asthenia.
Yang kedua yaitu masa erupsi satu sampai tiga hari paska demam terjadi ruam pada kulit. Ruam 95 persen mengenai wajah, telapak tangan, dan kaki sebanyak 75 persen. Kemudian mukosa 70 persen, alat kelamin 30 persen, dan selaput lendir mata 20 persen.(***)