Upaya Pemprov Sumsel menyediakan ODP Center untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 patut diacungi jempol. Pasalnya meski baru dipersiapkan beberapa pekan saja, ODP Center kini mulai dimanfaatkan untuk menampung ODP yang akan diisolasi.
RABU (1/4/2020) malam contohnya, sejumlah petugas ODP Center terlihat sigap menangani 72 pendatang domestik yang baru tiba dari Bandara SMB 2. Puluhan pendatang ini diketahui berasal dan transit dari beberapa daerah terdampak Covid-19, seperti Malaysia, Singapura dan Batam. Para pendatang ini juga diketahui sebagian besar bekerja sebagai TKI.
Ketua ODP Center yang juga Wakil Gubernur Sumsel H.Mawardi Yahya mengatakan sejak menerima informasi bahwa ada penerbangan domestik tiba tadi malam pihaknya memang sudah melakukan persiapan. Karena itu setelah mereka beristirahat semalam di kamar terpisah yang disiapkan, barulah, Kamis (2/4/2020) puluhan ODP tersebut kembali menjalani pemeriksaan.
“Ini adalah bentuk kepedulian Pemprov Sumsel pada warga. Mereka inikan datang dari daerah terdampak Covid-19 jadi kita minta dikarantina dulu. Kita rapid tes, kita screening. Kalau mereka sehat kita silahkan mereka pulang. Gak ada masalah. Tapi proses ini penting, jangan sampai nanti mereka justru membawa masalah untuk keluarganya di daerah,” ujar Wagub di sela-sela meninjau kesiapan petugas di ODP Center.
Menurut Wagub, mereka tak perlu khawatir soal kecukupan makanan di ODP Center karena pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatunya. Seperti kamar khusus, makan tiga kali sehari, serta kebutuhan lainnya.
“Kita siapkan banyak petugas di ODP Center. Mereka kita bagi 4 shift ada Dokter dan tenaga medis lainnya. Bahkan untuk makanan kita hitung betul kecukupan kalorinya. Mereka harus nyaman di sini,” ujar Wagub.
Demikian halnya untuk petugas, karena memang sudah disiapkan mereka juga sudah menggunakan APD yang lengkap saat akan melakukan pemeriksaan pada OPD yang dikarantina. Tentunya dengan SOP yang sudah diberikan sebelumnya. Demikian pula untuk ruangannya sudah disiaokan hingga 1000 kamar memanfaatkan tiga tower yang ada.
“Tujuan kita hanya ingin memastikan bahwa nereka sehat san normal. Dan kita tidak ingin ini mempengaruhi kehidupan sosial mereka,” ujarnya.
TKI dari Singapura
Demikian juga dikatakan Gubernur Sumsel H.Herman Deru. Menurutnya para pendatang dan TKI tersebut memang harus menjalani proses tersebut di ODP Center. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 mengingat puluhan orang ini datang dari negara dan daerah yang terdampak Covid-19.
“Ada 56 TKI yang baru pulang dari Singapore transit di Kepulauan Riau (Kepri) dan kita langsung bawa ke rumah sehat dan saat ini sedang kita rapid test sebab mereka sudah melalui 2 screning yaitu Tanjung Pinang dan Batam,”katanya.
Gubernur menjelaskan apabila para TKI tersebut dalam rapid tes menunjukan gejala negatif, maka akan dianjurkan untuk diisolasi di rumah. Namun apabila positif Covid-19 maka petugas ODP Center akan langsung membawa mereka kerumah sakit rujukan.
“Hasilnya cepat. Hari ini bisa dilihat. Kalau nanti memang negatif dengan tanpa gejala maka kita sarankan untuk isolasi mandiri saja di rumah selama 2 minggu. Akan tetapi jika negatif tapi suhu tubuh lebih dari 38 derajat akan tetap kita isolasi lebih dulu,” ucapnya.
Dalam peninjauan tersebut, Wagub Mawardi tampak didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Aufa Syarkowi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumsel Ahmad Yusuf serta tim dokter dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel.
Seperti diketahui ODP Center yang menggunakan Wisma Atlet di Jakabaring secara resmi baru mulai dioperasionalkan pada Senin 30 Maret. Peresmian tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel H.Herman Deru sebagai upaya mengantisipasi membludaknya jumlah ODP di wilayah Sumsel.[***]
Ril/one