MENINGKATNYA status Palembang kembali ke zona merah, membuat Koordinator Koalisi Masyarakat Peduli Dunia Kesehatan Republik Indoneisa (Kompas-RI), Febri Zulian mewanti-wanti agar saat peryaan Tahun baru nanti lebih diwaspdai.
“Sebentar lagi kita akan menyambut pergantian tahun. Nah, disinilah letak pemerintah, baik walikota, polri, dan TNI melakukan tindakan tegas dan memperketat penegakan disiplin protokol kesehatan. Bila perlu tutup semua tempat hiburan malam yang bakal menciptakan kerumunan di dalam sebuah ruangan ber AC,” ujar Febri yang juga Founder Ikatan Bujang-gadis Protokol Kesehatan Sumsel.
Menurutnya, sebaiknya larang semua masyarakat untuk mengadakan acara yang bersifat berkerumun serta gaelar razia di malam pergantian tahun sampai dengan diberlakukannya jam malam agar tidak ada lagi yang beraktivitas. “Serta siagakan POL PP, polisi dan TNI di setiap pasar tradisional,” tegas Febri
Sebelumnya, meningkatnya statys zona merah di Palembvang, menurut Febri itu menunjukkan hal ini merupakan masalah yang serius dan perlu mendapat perhatian serta solusi yang serius.
“Jangan sampai kita terlena dan abai dalam penegakan protokol kesehatan di Kota Palembang karena masih banyak para pelaku usaha serta masyarakat yang acuh terutama dalam penerapan 3 M (mencuci tangan, menjaga jarak & memakai masker). “Upaya dalam menerapkan 3 T (testing, tracing & treatment) juga perlu di lakukan sehingga semua bisa terkendali dengan baik dan POalembang kembali zona hijau,” tambahnya.
Berdasarkan data yang dilansir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatra Selatan (Sumsel), saat ini terdapat 4.521 kasus positif Covid-19 di kota itu. Angka tersebut juga merupakan yang tertinggi dibanding 16 kabupaten/kota lain di Sumsel.
Sementara untuk jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Palembang mencapai 10.785 orang dan suspek sebanyak 16.781 orang. (**)sir