Kebijakan

Optimalkan Fungsi Danau Ranau, BPDAS Musi Bentuk Pokja

Foto : faldy

Danau Ranau adalah danau terbesar ke dua di Sumatera. Danau ini  berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu [OKU] Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel).

Sumselterkini.co.id, Palembang – Kemiripan Danau Ranau dengan Danau Toba, yakni ke duanya memiliki pulau ditengah-tengah danau. Palau yang terdapat di Danau Toba dinamakan Samosir, sedangkan di Danau Ranau dinamakan Pulau Marisa.

Pesona Danau Ranau pun sangat memikat para pelancong domestik, bahkan sekali-sekali juga, keindahan Danau tersebut memikat pelancong dari mancanegara.

Di Danau Ranau juga terdapat banyak mess atau penginapan sehingga pelancong tak perlu khawatir lagi untuk singgah kesana menikmati kesejukan angin yang berasal dari beberapa lembah yang terdapat di danau itu.

Oleh sebab itu, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Hutan Lindung Musi Kementrian Lingkungan Hidup terpikat untuk mengoptimalkan fungsi Danau Ranau yang terbentuk dari gempa besar dan letusan vulkanik itu. BPDAS membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk pengelolaan fungsi danau.

“Air adalah kebutuhan penting dalam kehidupan,” ujar Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat KLHK, Ir Sakti Hadeng Ganan, di Horizon Ultima Palembang, Kamis (22/2/19).

Lebih lanjut, Sakti menjelaskan untuk mencapai target ketahanan pangan, tentunya membutuhkan air, termasuk energi terbarukan.

“Semua memerlukan air, dan Danau Ranau perlu  diselamatkan, sebagai upaya ketersedian air di darat supaya tidak mengalir ke laut saat hujan. Serta saat kemarau tidak terjadi pendangkalan, sehingga ada nilai ekonomisnya,”tuturnya.

Pembentukan Pokja ini melibatkan berbagai instansi terkait, dengan langkah awal dimulai dari perencanan terpadu.

Ke depan pihaknya, ingin kapasitas air di Danau Ranau tidak berkurang dan dapat menampung air bersih. Selain kehidahan alamnya terus tetap dijaga.

Karena dapat menampung air yang bersih, jauh dari pencemaran, maka air Danau Ranaum juga bisa menjadi sumber PDAM, pembangkit listrik, irigasi dan untuk keperluan ketahanan pangan dan energi terbarukan.

Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Musi, Siswo menjelaskan, dalam hasil rapat yang di gelar tadi, Sudah dibentuk struktur al dari Pokja untuk pengelolaan tersebut dan melalui rapat itu juga sudah mulai di rumuskan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

“Kondisi Danau Ranau saat ini terdapat sampah plastik berlebih dan erosi, semoga dengan adanya Pokja ini bisa mengoptimalkan fungsi Danau Ranau itu nantinya,” terangnya.[**]

 

Penulis : Faldy

 

 

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com