Kebijakan

Kabut Asap, 10 Ribu Masker Disebar untuk Masyarakat

Foto : Humas Pemprov Sumsel

DINAS Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membagikan 10.000 alat pelindung diri berupa masker  kepada masyarakat di seputaran Kota Palembang, kegiatan ini merupakan  aksi respon cepat untuk mengurangi dampak bahaya dari polusi asap  yang masih menyelimuti Provinsi Provinsi Sumsel dan sekitarnya.

Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara yang dihimpun dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel,  kualitas udara masih dikategorikan baik, penjelasan baik yang dimaksud adalah tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan maupun nilai estetika.

Ditemui terpisah Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan tegas tentang hotspot atau firespot yang besar, sehingga kemungkinan penyebabnya adalah kabut, radiasi seperti yang diistilahkan oleh BMKG.  “Mungkin juga ada tetangga atau asap lain yang masuk,” katanya.

Sementara, menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi  Sumsel dra. Lesty Nuraini, Apt M.Kes,  pembagian masker yang dilakukan pada beberapa tempat antara lain simpang charitas, simpang polda, simpang jakabaring dan di beberapa sekolah, merupakan respon cepat yang tujuan utamanya menginisiasi dan megedukasi masyarakat agar mulai menggunkan masker jika keluar rumah.

“ Untuk mengantisipasi dampak buruk karhutla, dimana tadi pagi terasa adanya kabut yang cukup menghalangi jarak pandang dan dikhawatirkan mengganggu pernapasan/kesehatan, selain masker juga dibagikan selebaran berisi himbauan pada masyarakat bagaiman menghadapi musim kering dan asap supaya tidak sakit,” urainya.

Kedepan Ia berharap agar masyarakat secara mandiri mampu mengatasi permasalahan kesehatan khususnya menghadapi dampak buruk asap yang bisa datang mendadak .

“Oleh sebab itu pula menurutnya, menggunakan masker saat berpergian keluar rumah dapat mengurangi paparan partikel kabut asap,” tambahnya.

“Terpapar diruang terbuka tanpa masker dalam waktu yang lama bisa menyebabkan Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), makanya kita harapkan kalau keluar masyarakat jangan terlampau lama terpapar dengan kabut asap,  kalau pun lama lebih baik menggunakan masker,” pungkasnya.

Sementara di lain pihak sekretaris Dinas Kesehatan dr Trisnawarman menambahkan, Pembagian masker ini telah merata dibagikan terutama di kabupaten/kota yang terdeteksi berdampak gangguan asap akibat karhutlah.

“ Sudah banyak yang kita sebarkan sudah berapa puluh ribu masker yang kita kirimkan,  nah ini untuk harini saja lebih kurang hampir 5000-10.000 masker lebih dibagikan,” tuturnya.

Ia berharap, masker ini mampu mengantisipasi atau sebagai alat pelindung diri terhadap asap, sehingga masyarakat tidak mudah terjangkit ispa.  Selain itu pula kesadaran masyrakat juga sangat menentukan terhadap prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Dinkes Provinsi Sumsel juga sudah mengirimkan surat himbauan atau edaran ke kabupaten/ kota untuk mencegah dengan memakai masker, dengan gizi yang cukup, jangan membakar lahan kemudian juga antisipsi lainnya, Karena kalau kondisi lemah sangat mungkin mudah terjadi ispa,” pungkasnya.[**]

 

Penulis : ril

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com