PARA pengurus Masjid di Sumatera Selatan (Sumsel) diingatkan kembali untuk tidak memungut sumbangan di Jalan Raya.
Jika ada rehap atau pembangunan masjid lebih baik disampaikan dengan terbuka pada pemerintah setempat. Hal ini penting sebagai tindakan menjaga nama baik marwah Islam.
“Di Sumsel ini mayoritas beragama Islam. Kalau membutuhkan biaya pembangunan masjid, cara yang paling tepat dengan meminta kepada pemerintah bukan malah memungut sumbangan di pinggir jalan,”kata Gubernur Sumsel Herman Deru sambutan di Safari Jumat di Masjid Raya Sukur, Kecamatan 19 Ilir, Palembang, kemarin.
Selain itu akunya akan mecoreng nama baik agama, juga sangat membahayakan bagi pengguna jalan.
Dalam kesempatan itu, Herman Deru mengajak pengurus masjid agar senantiasa menjaga marwah agama Islam di tengah masyarakat Sumsel. Salah satunya dengan tidak meminta sumbangan untuk biaya pembangunan masjid di jalan-jalan umum.
Aktifitas pungutan sumbangan rumah ibadah di jalan umum ungkap Herman Deru juga berpotensi akan membuka peluang terjadinya praktek korupsi jika yang mengurus sumbangan tersebut tidak jujur. Dan terakhir, harga diri dan marwah umat Islam sebagai masyarakat terbanyak di Sumsel ikut tercoreng.
“Umat Islam di Sumsel banyak yang kaya, banyak yang jadi pejabat yang siap membantu. Mungkin caranya memintanya saja perlu kita benahi agar orang-orang dermawan ini tertarik untuk menyumbang,” ucapnya.
Ia menyebutkan, jumlah masjid di Sumsel sangat banyak. Di kota Palembang saja ada dua ribuan, baik yang dibangun secara mandiri, berkelompok, swadaya dan sebagainya.[***]
ril