Kebijakan

Indisipliner Pengelolaan Tata Ruang Pemkot Palembang Mengatasi Banjir

KOTA Palembang yang dikategorikan sebagai metropolitan, karena secara geografis jumlah masyaakatnya sudah melebihi satu juta jiwa (1,6 juta), roda perputaran ekonomi yang gencar berupa bisnis properti, penyediaan jasa, pusat perbelanjaan, restoran hingga hiburan bertebaran di kota ini, tentu fasilitas pelayanan publik dan jaminan penataan ruang musti dilaksanakan secara efektif bagi pihak pemerintah kota, agar mampu menstimulan pertumbuhan ekonomi-kesejahteraan hingga kesehatan warganya. Secara geografis kota palembang sudah sejak lama dikenal sebagai wilayah bahari, bahkan dijuluki venesia dari timur karena dikelilingi oleh sungai, dahulu kawasan perairan dijadikan sarana utama sebagai lalu lintas perdagangan hingga akses yang menghubungkan interaksi ruang antar masyarakat, namun sejak mulai dimoderinasi dengan pembangunan jalan raya dan akses darat, penggunaan transportasi air dan penggunaan sungai sebagai sarana interaksi antar ruang mulai sedikit dikurangi, bahkan menyebabkan beberapa aliran sungai tidak aktif lagi serta upaya reklamasi.
Secara idealnya memang kota Palembang seharusnya menyisakan sedikit teritori perairan yang dijadikan masyarakat sebagai lalulintas perdagangan maupun pemukiman apung agar mempertahankan identitas lokal. Jika hal ini bisa dirawat, maka bukan saja menjaga karakter kultural, tapi juga memberikan pelabelan bagi masyarakat luar tentang warisan budaya, tak luput juga daya tawar pemanfaatan lokasi pariwisata bisa dijadikan opsi. Kurangnya perhatian dalam merevitalisasi sungai dan reklamasi yang tidak tepat sasaran bukan saja memperburuk daya estetik, tetapi juga merusak ekologi, dalam hal ini daya serap air menjadi terhambat sehingga memicu terjadinya banjir jika memasuki kalender penghujan. Masalah yang sering ditemui secara umum di wilayah perkotaan adalah kurangnya perhatian menjaga kebersihan dan pembuangan sampah, serta pendirian bangunan yang tidak sesuai prosedur analisis dampak lingkungan sering terabaikan. Ada satu lagi yang cukup urgen untuk diperhatikan bagi pemerintah kota palembang dalam menyikapi pengelolaan tata ruang yaitu, dengan memperluas ruang terbuka hijau, berdasarkan data terkini, jumlah kawasan hijau di Palembang hanya berkisar 4000 ha, dari total keseluruhan luas wilayah 40.000 ha, sedangkan untuk dikatakan proporsional kota, setidaknya dibutuhkan 30%, miris rasanya kota Palembang yang dicintai ini dengan berbagai kaerifan dan kandungan memori sejarahnya yang besar, kurang diperhatikan dalam hal penataan wilayah.
Memasuki bulan september hingga menyentuh akhir tahun merupakan kalender umum intensitas hujan terjadi di kawasan Indonesia, tak terkecuali berlaku di kota Palembang. Di awal september ini saja terhitung sudah beberapakali diguyur hujan, yang tak jarang menggenangi jalan jalan protokol hingga kawasan pemukiman warga, di tanggal 13 September kemarin, durasi hujan yang turun terbilang cukup lama, dari siang sampai memasuki malam hari, tak sedikit beberapa titik di kota Palembang mengalami kebanjiran, seperti kawasan bukit besar, demang lebar daun, rawajaya, sekojo, sekip, kertapati, jalan basuki rahmad, jalan kap.A.Rivai menuju akses kantor gubernur hingga sekitaran rumah dinas walikota Palembang. Tentu kejadian ini cukup meresahkan dan menganggu jalannya aktivitas masyarakat, belum lagi debit air yang meluap menggenangi rumah rumah warga, berpotensi membawa penyakit kulit, diare hingga malaria.
Jika dilihat kinerja pemkot saat ini dibawah pemerintahan Harnojoyo, sudah mulai lesu mengurusi dan mempedulikan permasalahan kota, terutama di sektor penanggulangan banjir, memang di awal awal periode jabatanya, beliau tampak serius memperhatikan situasi kota palembang dengan mengadakan gotong royong bersih bersih kanal, blusukan dan membaur dengan masyarakat, tentu upaya tersebut patut diapresiasi sebgai manifestasi pengabdian terhadap masyarakat kota Palembang, namun untuk meraih pencapaian serius baik dalam hal pembenahan dan menyumbangkan prestasi pemberdayaan manusia, rasanya tampak inkonsistensi di medio periodesasi jabatanya. Pemerintahan kota Palembang yang diamanahkan kepada Harnojoyo, seharusnya dilaksanakan secara serius dengan memperlihatkan kondisi warga dan wilayahnya, bukan malah sering plesiran ke kota lain, sedangkan di daerahnya sendiri ancaman banjir senantasa mengintai dan sewaktu waktu dapat merugikan masyarakat kota Palembang.
Sejauh ini program yang sering ditampakan sebelumnya, seperti pemusatan perhatian revitalisasi sungai dan bersih bersih gorong gorong sudah mulai tayang dan digalakan, padahal janji sebelumnya gencar menyuarakan pemberdayaan dan pemulihan kawasan perairan di kota Palembang, maka dengan ini kami dari HMI Cabang Palembang mewakili apa yang juga dirasakan masyarakat kota Palembang, hendak menyampaikan keluhan kepada pemerintah kota Palembang, terkhusus kepada Harnojoyo agar komitmen atas jabatan yang sedang dijalani saat ini dalam hal menangani permasalahan banjir, adapun poin tuntutan kami sebagai berikut.
1. Meminta kepada pihak pemerintah kota Palembang mengawasi izin mendirikan bangunan dan memperbaiki penataan kawasan padat penduduk.
2. Memperluas ruang hijau terbuka di kota Palembang.
3. Mempedulikan wilayah perairan yang tercemar dan padat sampah.
4. Mengatasi dengan serius dan responsif sebelum adanya kerugian dan korban jiwa akibat banjir.
5. Meminta kepada pihak pihak terkait agar mengantisipasi terjadinya penyebaran penyakit akibat potensi banjir di kota Palembang.
6. Mendesak pemerintah kota palembang atau dinas terkait agar merivitalisasi sungai maupun sanitasi yang tidak terurus
7. Mengoptimalkan kerja mesin pompa siaga banjir kota Palembang.
8. Meminta pihak pemkot membentuk tim khusus percepatan dan pengangulangan banjir di kota Palembang.
Demikian press release ini kami sampaikan kepada pihak terkait, agar diperhatikan dan ditanggapi secara seksama, agar dapat dilaksanakan dengan sebijak mungkin, apabila aspirasi ini diabaikan, maka kami dari pihak HMI Cabang Palembang akan terus memonitoring dan akan mengkonsolidasikan kekuatan lebih besar lagi untuk memberikan kecaman kepada pihak pemkot Palembang, dengan mengharap ridho Allah SWT dan dorongan niat tulus menapaki khittah perjuangan ini, hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia.(rilis/nasir)

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com