Sumselterkini.co.id, Palembang – PT Pos Indonesia mengklaim jasa kurir paket pengiriman cargo jalur udara mendongkrak omzet, meskipun pada Awal Januari adanya penyesuaian tarif yang diberlakukan antara 30%-40%.
Manager Marketing PT Pos Palembang, Paridu mengatakan kenaikan omzet tersebut didominasi dari paket ekpress, terutama pada jenis makanan, salah satunya oleh-oleh empek-empek.
“Mau tidak mau, pengiriman oleh-oleh empek harus menggunakan cargo udara karena harus lebih cepat sampai, sehingga dengan penyesuaian tarif tersebut tidak berdampak signifikan terhadap cargo udara jenis makanan,”terang Manager Marketing PT Pos Palembang, Paridu, saat ditemui di Kantor Cabang Merdeka Palembang, Jumat (25/1/19).
Paridu menjelaskan ada dua cara pengiriman yang dilakukan Pos Indonesia, yakni pengiriman jalur darat, dan jalur udara. Namun pengiriman menggunakan cargo udara, terutama paket ekpress masih mendominasi raihan omzet dibanding pengiriman jalur darat.
Sementara itu ditempat terpisah, Silfan Faris (27), salah satu konsumen pengguna Online Shop (Olshop) di Palembang, mengakui dampak penyesuaian tarif pengiriman yang diberlakukan beberapa jasa pengiriman barang berdampak pada naiknya ongkos kirim pada setiap pembelian.
“Cukup signifikan kenaikannya, misalnya paket reguler dari harga per kg Rp18 ribu, naik menjadi Rp25 ribu per kg. “Itu untuk pengiriman dari Jakarta – Palembang, belum dari daerah lain,”jelasnya.
Dengan demikian, akunya lagi sangat berdampak pada harga jual, karena barang yang di jual di Palembang berasal dari Jakarta dan Bandung.
“Terpaksa harus menaikan modal barang yang dibeli tersebut, namun terkadang konsumen tidak ngerti jika tarif paket pengiriman itu naik per Awal Januari ini,” jelasnya.
Namun ia berharap, penyesuaian tarif ini tidak berlangsung lama, karena bisa berimbas pada menurunnya minat konsumen.
“Mudah-mudahan ada trik tertentu yang bakal diterapkan perusahaan jasa kurir, untuk meringankan ongkir kita,” terangnya.[**]
Penulis : Faldy