SAH-sah saja, jika perempuan masa kini menuntut emansipasi dan persamaan gender. Namun sebagai wanita, para ibu tetap tak boleh melupakan kodratnya.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sumsel Herman Deru di hadapan tamu undangan yang hadir pada puncak peringatan Hari Ibu ke-91 Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Griya Agung, kemarin.
“Jangan lagi perdebatkan soal persamaan gender dan emansipasi karena semua sudah sama sekarang. Wanita sudah berkarya di semua bidang mulai dari ekonomi, politik bahkan pertahanan tapi Ojo Kemajon. Harus tetap ingat kodrat, Ibu adalah istri dan juga madrasah bagi anak-anaknya maka. Keberhasilan anak-anak dan generasi itu ada dalam keluarga, terutama ibu. Tidak ada orang yang hebat tanpa keluarga tanpa peran ibu,” jelasnya.
Saat ini kata gubernur tantangan kaum ibu juga ikut berubah seiring perkembangan teknologi. “Kalau zaman dulu ibu-ibu masih banyak yang harus banting tulang memberikan pangan bagi anak-anaknya kini perlahan bergeser,”paparnya.
Tantangan itu adalah eranya digital sehingga lanjut dia, ibu bukan hanya memenuhi kebutuhan pangan anak, namun juga harus extra mengontrol anak menggunakan ponsel, medsos dan lainnya.
Dengan adanya keterbukaan IT ini, tambah gubernur semua itu menjadi pekerjaan juga buat kaum ibu.
Perkembangan dunia yang semakin maju juga diakuinya semakin mengubah cara edukasi yang dilakukan para orang tua pada anak-anak mereka. Saat ini edukasi tak cukup hanya dengan slogan.
“Terpenting adalah menjadi contoh dulu. Sehingga ibu-ibu harus juga mengubah pola edukasi ke anak-anak mereka dengan memberikan contoh yang baik,” jelasnya.
Ketua TP PKK Sumsel Hj Feby Deru selain momentum pengakuan eksistensi perempuan, di momen hari ibu ini Ia berharap kaum ibu di Sumsel menjadi perempuan yang berdaya untuk Indonesia yang lebih maju.
” Peringatan ini juga sebagai apresiasi bersejarah yang diadakan setiap 22 Desember. Hari ibu juga menjadi titik awal gerakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan sesuai arahan Presiden agar perempuan Indonesia lebih berdaya guna menuju Indonesia Maju. Salah satunya mendorong penguatan karakter perempuan melalui kewirausahaan” jelasnya.[**]
Penulis : ril